BANDUNG | BBCOM | Sehari setelah berita berjudul “uang aset SMAN 16 Bandung raib ditangan kepsek Eha janji kembalikan belum juga kembali” dipublish media ini, Minggu (15/09 ) kemarin. Tersiar kabar berita ini beredar di grup percakapan ( aplikasi WhatsApp ) Radjiman.
Grup WA Rajiman ini berisikan Anggota pejabat teras Dinas Pendidikan Jawa Barat, termasuk Plh Kadisdik Jabar Ade Afriandi didalamnya . Dikenal dengan sebutan grup Radjiman konon katanya penamaan ini karena letak Kantor Dinas Pendidikan Jabar terletak dijalan Dr. Radjiman No 6 Kota Bandung.
Berdasarkan potongan pesan percakapan pribadi via WA yang dikirim kepala SMAN 16 Bandung Eha Julaeha kepada wartawan bandungberita.com, ada percakapan antara Kabid SMA Disdik Jabar Awan Suparwana dengan Kepala SMAN 16 Bandung. Mengisyaratkan sinyal intruksi dari Plh Kadisdik Jabar atas pemberitaan tersebut.
Terkuak dalam isi pesan WA tersebut, Awan Suparwana mendapat link berita tersebut langsung dari Kadisdik. Awan dalam chat nya melampirkan link dan menulis pesan konfirmasi kepada Eha”
“Bu minta konfirmasi dan klarifikasi terkait berita Elvin Yos, ini dapat dari pa Plh, di grup radjiman.” Awan pun menanyakan bagaimana aset sekolah yang ditukar uang bisa diketahui wartawan.
Masih didalam pesannya Eha menjawab “Uang saya malah banyak nombokin sekolah pak” entah apa maksudnya dari perkataan nombokin tersebut.
Eha pun sempat mengirim pesan pribadi kepada wartawan bandungberita.com yang alih- alih menggunakan hak jawabnya, malah cenderung mengancam wartawan dalam melakukan tugas da fungsinya. sebagaimana diatur dalam UU nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Saya Proses Hukum. Nanti pengacara saya yang urus. Hati-hati ya itu sudah melanggar hukum” Ancam Eha kepada wartawan bandungberita.com
Anggota DPRD Jabar Fraksi PDI-Perjuangan Rafael Situmorang yang diminta komentarnya atas peristiwa beredarnya pemberitaan kepsek SMAN 16 Bandung yang berujung dugaan adanya ancaman terhadap wartawan memberikan responnya. Bahkan Rafael berharap jika informasi yang diberitakan media tersebut benar, agar diusut sampai tuntas.
“Kalau benar, usut sampai tuntas” Tegas Rafael yang juga mantan Pentolan Aktivis 98 ini.
Atas dugaan ancaman yang dilakukan oknum ASN di Jawa Barat yang menjabat Kepala SMAN Negeri ini. Wartawan bandungberita.com bersama komponen masyarakat lainnya akan mengadukan Kepala SMAN 16 Bandung kepada Pj Gubernur Bey Machmudin Jabar dan Komisi V DPRD Jabar.
Apalagi tersiar kabar Eha diduga mulai kasak kusuk mencari nara sumber yang notabene memberikan informasi penting dengan segala resikonya. (eyos)