LEMBANG | BBCOM | Desa Pagerwangi, kec. Lembang, Kab. Bandung Barat saat ini dipimpin kepala desa terpilih H. Agus Ruhidayat, SE. Program yang digulirkan tahun ini adalah menuntaskan Penggunaan APBDes yang didalamnya meliputi diantaranya perbaikan infrastruktur/jelan desa yang banyak rusak, penekanan stunting, dan ketahanan pangan yang bekelanjutan. “Hal inilah yang saat ini paling dibutuhkan oleh masyarakat. Karenanya menjadi prioritas program yang harus dilaksanakan. Apalagi soal stunting dan ketahanan pangan saat ini menjadi program nasional yang harus dilaksanakan sampai ke wilayah terbawah.” Ujar Agus.
Selain itu, kegiatan keagamaan juga menjadi perhatian cukup besar. Untuk hal ini pihak desa bekerjasama dengan MUI setempat untuk lebih meningkatkan kegiatan keagamaan baik di kalangan anak anak, remaja dan generasi muda. Hal ini dimaksudkan untuk lebih membekali generasi ini agar memiliki ahlak yang baik dan terhindar dari kenakalan kenakalan yang saat ini sering meresahkan.
Disinggung soal potensi dan sumber anggaran desa selain ADD dan DD, Agus menjelaskan, potensi dan sumber anggaran untuk PADes adalah dari tanah carik yang disewakan untuk pemukiman warga dan untuk lahan pertanian. “Ada juga pemasukan dari tower pemancar yang ada di desa Pagerwangi. Tapi saat ini pemasukan itu berkurang karena banyak tower yang tidak beroperasi dan tidak difungsikan”.
Oleh karenanya, kata Agus, dirinya akan berusaha meningkatkan sumber pendapatan dari usaha yang sudah ada dan menggali potensi yang sekiranya dapat menjadi sumber PADes. “Saat ini, desa Pagerwangi sudah memiliki toko dan lapangan futsal yang disewakan, dan pengelolannya diserahkan kepada Bumdes. “Ke depan, Bumdes ini akan berkerjasama degan UMKM yang ada di desa Pagerwangi diantaranya usaha rumahan kicimpring dan kue simping aromanis. Jadi, selain bisa menambah pendapatan Bumdes juga membantu pemasaran para pengusaha kecil di desa”.
Untuk lebih memberdayakan Bumdes, pengurusnya sudah terbentuk melalui pemilihan demokratis dan sudah ada SK nya. Ke depan diharapkan peran Bumdes ini akan lebih meningkat dan benar benar berperan didalam perekonomian, baik untuk menopang keuangan desa maupun untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Disingung juga soal pengetasan kemiskinan di desa Pagerwangi. Ada sekitar 200 KK dari 3.400 KK yang bisa dikategorikan miskin. Hal ini diupayakan untuk ditanggulangi salah satunya dengan mengajak kalangan aghnia (kalangan berpunya).”Alhamdulillah sudah berjalan sampai ke tingkat RW bekerjasama dengan UPZ. Caranya dengan menyebarkan kencleng ke tiap RW. Dari 24 RW tinggal 2 RW yang belum mendapat sebaran kencelng. Nanti penyebarannya akan ke semua RW. Diharapkan kalangan aghnia akan menyisihkan penghasilannya untuk berinfaq dan bersodaqoh mengisi kencleng, dan tiap bulan kencleng itu akan dibuka yang kemudian diberikan kepada anggota masyarakat yang berhak meneimanya”, pungkas Agus. (Teddy)