KAB. BANDUNG | BBCOM | Sebanyak 120 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bandung mendapatkan hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yang disalurkan melalui Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung sebesar Rp 12,7 miliar pada tahun 2023 ini.
Sedangkan sisanya 120 MI dari 240 MI yang menjadi sasaran pemberian hibah, akan diprogramkan pada tahun depan. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna, saat melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Selasa (23/5/23)
Menurut Bupati, tujuan pemberian hibah itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung, Sekarang baru 120 MI yang mendapatkan bantuan hibah. Peresmiannya diawali pada pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan Desa Tegalluar, ” ujarnya.
Dikatakan Bupati, dari Rp 12,7 miliar itu, sebesar Rp 7,5 miliar untuk MI dan Rp 5,2 miliar untuk PAI (Pendidikan Agama Islam) yang disalurkan melalui Kemenag Kabupaten Bandung.
Ia juga mengatakan, pemberian bantuan hibah itu di antaranya untuk pembangunan ruang kelas baru. Di antaranya, dilaksanakan di MI Al Misbah Sapan, sebanyak enam lokal ruang kelas baru yang dibangun di lingkungan pendidikan tersebut.
“MI ini memang tanggungjawab Kemenag, tapi boleh secara internal, pemerintah daerah menghibahkan untuk anggaran sekolah (MI/PAI) karena diatur oleh Perundang-undangan,” jelas Dadang
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap dengan adanya bantuan hibah ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung serta menjadikan keberkahan dalam kelangsungan pendidikan, karena sarana pendidikan ini untuk kepentingan masyarakat.
Selain memberikan bantuan hibah, Dadang juga berusaha untuk memuliakan para ustadz/ulama melalui program guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun.
“Hikmah kita memuliakan ulama dan ustadz, sebagai guru ngaji, PAD Kabupaten Bandung meningkat dari Rp 960 miliar tahun 2021 menjadi Rp 1,237 triliun pada tahun 2022, dengan kenaikan 30 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tegalluar H. Galih Hendrawan mengatakan, bahwa peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan ini dilakukan pada lahan titi sara (titipan sarerea) dari masyarakat Desa Tegalluar yang dikelola oleh pemerintah desa.
“Karena lahan ini dimohon oleh masyarakat untuk pembangunan sarana pendidikan, akhirnya digunakan untuk pembangunan MI guna kepentingan masyarakat itu sendiri” kata Galih.
Menurutnya, pemanfaatan lahan titi sara ini sifatnya hak guna pakai, pemanfaatannya pun melalui pelaksanaan musdes (musyawarah desa). Ia berharap ruang kelas baru MI Al-Misbah ini jadi keberkahan. “Kami berharap kualitas pendidikan di MI Al Misbah bisa lebih maju dan mampu bersaing dengan sekolah lain” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Misbah H. Bubun Bunyamin mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang sudah hadir untuk melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas baru MI Al-Misbah Sapan.
“Ini sejarah ada hibah dari Bupati melalui Kemenag,” katanya.
Ia mengatakan, komplek pendidikan ini merupakan cita-citanya, karena ada lembaga PAUD, MI, SMP dan SMA.
“Alhamdulillah, MI Al-Misbah Sapan ini dapat hibah enam ruang kelas baru,” katanya.(uden)