TANJAB TIMUR JAMBI, BBCom-Mengajak masyarakat mau membantu sekolah itu mudah, begitu yang disampaikan Ludiyanto, selaku komite yang juga perwakilan masyarakat SDN 215/X Mendahara Ulu Tanjab Timur. “Asal tahu strateginya,” ujarnya, Kamis, (21/2/2019).
Ludiyanto menambahkan strategi yang dimaksudkan adalah adanya keterbukaan antara kepala sekolah dan komite serta orang tua siswa. Keterwakilan masyarakat di sekolah melalui komite merupakan amanat undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa semua sekolah harus memiliki komite.
”Strategi masyakarat membantu sekolah adalah adanya keterbukaan, lalu dimusyawarahkan antara kepala sekolah dan komite serta orang tua, dan awasi pelaksanaan kegiatannya, masyarakat tidak segan untuk membantu sekolah, asal terbuka ya,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Tanjab Timur, Drs. Junaedi Rahmad, Komite itu wakil masyarakat dalam membantu sekolah. Mereka terdiri atas berbagai lapisan sosial ekonomi dan mendukung keberhasilan pembelajaran di sekolah. Banyak dukungan masyarakat pada sekolah. Namun dukungan belum merata dan lebih banyak pada bidang fisik dan materi seperti membantu pembangunan gedung, rehabilitasi sekolah, memperbaiki pagar, dan lain sebagainya, padahal masih banyak bantuan lainnya tanpa mengeluarkan biaya.
“Masyarakat bisa membantu apa saja, termasuk menjadi guru pendamping, membuat media pembelajaran, menyumbangkan pemikiran dan gagasan untuk kemajuan sekolah,’’ katanya di sela membuka acara pelatihan peran serta masyarakat.
Nanang Fakhrur Rozi, District Coordinator Tanjab Timur menyampaikan kegiatan pelatihan praktik baik di Tanjab Timur dibagi dua cluster. “Cluster pertama ada di Muara Sabak bertempat di aula dinas pendidikan dan cluster ke dua ada di SDN 215/X Mendahara Ulu, total peserta sekitar 104 yang terdiri dari komite, kepala sekolah dan guru,” pungkasnya. (***)