SUBANG | BBCOM | Pasca bencana longsor yang menimpah permukiman warga RT.10 RW.04 Kampung Cibalandong Jaya Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang.
Longsor tersebut diakibatkan intensitas hujan yang cukup besar pada Sabtu Malam Minggu tanggal 02 Februari 2024, yang mengakibatkan 15 rumah warga terancam ambruk. Untuk mengantisipasi longsor susulan sehingga warga yang rumahnya terkena longsor tersebut saat ini sudah dievakuasi.
Kades Cibalandong Kecamatan Cibogo Lili Maulana saat dikonfirmasi, Senin (04/03/2024) dikediamannya menjelaskan, akibat intensitas hujan lebat terus menerus mengguyur sehingga terjadi longsor, longsor yang pertama terjadi pada Senin 11/2/2024 lalu. Kemudian terjadi longsor susulan pada Sabtu petang (2/3/2024) terjadinya pergeseran tanah longsor itu dua Minggu kebelakang dan bisa di antisipasi melalui bakti sosial dilakukan oleh masyarakat,” Ujar Kades Lili
Dia menyebut, karena intensitas hujan terus menerus selama tiga hari berturut-turut sehingga termasuk kejadian longsor yang paling parah itu pada Sabtu malam Minggu (2/3/2024) sehingga warga diungsikan ketempat yang lebih aman, diimbau kepada warga yang rumahnya dekat lokasi longsor agar tetap siaga di khawatirkan terjadi longsor susulan.
Kemudian untuk kerugian materi mencapai total kerugian warga diperkirakan sebesar 500 juta rupiah kurang lebih. Sementara bantuan dari pemerintah untuk dua Minggu kebelakang yaitu bronjong 20 biji dari PUPR Subang, logistik dari Dinas sosial juga ada terpal dan makanan, hal ini masih jauh untuk mengantisipasi longsor tersebut, kemudian bantuan terpal dan karung itu dari Dinas BPBD termasuk excavator Kecil itu baru datang tadi siang,”katanya.
Alat excavator itu untuk antisipasi longsor di Kampung Jatihurif RT.11/05 ada empat rumah yang terdampak longsor, alhamdulilah dari kejadian longsor yang pertama kami dibantu dengan sigapnya Muspika Kecamatan Cibogo sehingga longsor tersebut dapat diantisipasi. Namum terjadi lagi longsor susulan, saya melaporkan ke Kecamatan sehingga dengan adanya laporan tersebut, pihak Kecamatan mendorong ke- Kabupaten sehingga excavator bisa turun ke Desa Cibalandong,” imbuhnya.
Kami berharap kepada Pemkab Subang, dan Pemprov Jabar serta Pemerintah Pusat, agar secepatnya ada tindak lanjut untuk menangani permasalahan ini, jangan sampai kedepannya terjadi lagi seperti ini karena titik-titik pemukiman lokasi rawan longsor ini lumayan banyak di Desa kami kemudian ada dua titik yang sangat serius untuk diantisipasi , tandasnya.
Tuminah (60 tahun) warga yang terdampak longsor mengatakan, pada saat longsor yang pertama dapat bantuan Bronjong dari Pemerintah sebanyak 20 biji ketika datang longsor susulan jebol lagi sehingga menerpa rumah kami,” Ucap Tuminah.
Alhamdulilah berkat sigapnya Pa Kades Lili dan bu Camat sudah dua kali meninjau lokasi kejadian longsor ini, kami sekeluarga berharap kepada Pemerintah agar segera ada perhatian serius untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan ini, sementara saya mengungsi ke rumah keluarga ,” jelasnya.
Suhaya (49) warga Rt. 10/04 Kampung Cibalandong mengatakan, terjadinya longsor yang pertama masyarakat semua turun untuk melakukan kerja bakti bareng Pemerintah Desa dan Muspika namun keterbatasan tenaga manual beda dengan mesin hal ini dibutuhkan alat berat alhamdulilah tadi sudah turun alat beratnya untuk mengantisipasi tumpukan tanah yang menimpa rumahnya milik ibu tuminah semoga dengan datangnya alat berat tersebut tumpukan tanah bisa terselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (Sunardi)