Jabar Kekurangan 10.000 RKB Untuk Memenuhi Kebutuhan Program full day school

BANDUNG BBCom-Kepemimpinan Gubernur Aher, dalam pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) sudah mencapai 15 ribu ruang kelas, dari 2009 sampai 2011. Bahkan sampai sekarang 2018, hampir mencapai 30 ribu ruang kelas yang sudah dibangun. Namun hal ini Jabar masih kekurangan sekitar 10.000 RKB untuk memenuhi kebutuhan program full day school SMA/SMK dan sekolah menengah terbuka.

Salah satu persoalan pendidikan di Jabar adalah pembangunan RKB. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), menyebut pembangunan RKB sangat berdampak dalam mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) Provinsi Jawa Barat. Pembangunan RKB dan rehabilitasi terbesar dari provinsi yang ada di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi, mengakui Jabar sebenarnya masih kekurangan sekitar 10.000 RKB. Angka itu diasumsikan dari target 100.000 perserta didik tingkat SMA dengan jumlah rombongan belajar (rombel) 36 siswa/kelas. Namun sebagai gambaran, menurut Kadisdik Jabar, dalam beberapa tahun terakhir Pemprov Jabar telah menambah 30.000 RKB. Setiap tahunnya, pihaknya melakukan penambahan 5.000 RKB untuk semua jenjang pendidikan.

“Tetapi kita tidak tahu gubernur terpilih nanti, ke depan apakah targetnya 5.000 RKB lagi. Mudah-mudahan minimal bisa 3.000 RKB per tahun,” ujar Hadadi.

Gubernur Aher sering kali mengatakan Pemprov Jabar optimistis target penambahan 40.000 RKB bakal segera rampung. RKB tidak hanya menggunakan dana pemerintah, tetapi juga CSR perusahaan seperti bank bjb.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Staf Bidang SMK, Disdik Provinsi Jawa Barat, Mokhamad Syidik, M.Pd., ketika ditemui BBCom mengatakan untuk pembangunan RKB SMA SMK negeri yang menyebar di kabupaten/kota ada 100 RKB yang akan dibangun.

“Saat ini kami sedang memverifikasi proposal yang masuk. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, anggaran untuk pembangunan RKB jauh menurun. Tahun ini besaran anggaran untuk RKB hanya Rp20 miliar,”kata Syidik saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/4).

“Anggaran  sebesar Rp20 miliar tersebut, selain untuk RKB dan rehabilitasi, dikondisikan untuk perencanaan pengawas dan evaluasi. Pembangunam fisik lainnya dilelang, seperti pembangunan perpustakaan sebanyak 22 unit, dan 5 USB,” paparnya

Dia menambahkan, yang dibutuhkan sekolah sesungguhnya masih cukup banyak.

“Tapi kita fokus untuk ruang kelas baru SMA dan SMK,” pungkasnya. (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *