Upaya Selamatkan Lingkungan, PT. GeoDipa Energi Tanam 7.500 Pohon Keras di Gunung Tilu

KAB. BANDUNG | BBCOM | PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha menargetkan penanaman 1 juta pohon selama kurun waktu 5 hingga 10 tahun mendatang pada kawasan Hutan Lindung dan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) di Gunung Tilu, Kabupaten Bandung. Program penanaman tersebut diharapkan dapat menjaga ekosistem lingkungan dan keanekaragaman hayati.

“Kegiatan hari ini adalah pre-event dari GeoDipa menanam pohon, kita punya cita-cita menanam sekitar 1 juta pohon. Target 5 tahun sampai 10 tahun ke depan, saat ini kita menanam di area BKSDA dan perhutani,”

Saat ini, ia mengatakan penanaman pohon dilakukan di area BKSDA seluas 5 hektar dan area Perhutani seluas 1,5 hektar. Pihaknya menanam pohon keras yang sesuai kondisi alam tersebut termasuk di area yang rawan longsor. Penanaman tahap pertama ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Sejuta Pohon pada bulan Januari mendatang.

“Karena menanam di kawasan hutan cagar alam jadi memang tanaman endemik tanaman kerasu rasamala. Benar-benar tanaman endemik yang ada di cagar Gunung Tilu,” katanya.

Andhika mengatakan penanaman pohon dengan target 1 juta pohon akan dilaksanakan secara bertahap. Selain itu tiap 6 bulan akan dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi-kondisi pohon yang telah ditanam.

Ia melanjutkan pihaknya menggandeng seluruh pihak dari pemerintah, pegiat lingkungan hingga masyarakat setempat. PT Geo Dipa Energi (Persero) berharap penanaman pohon dapat menjaga keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

“Harapan kita karena kita berada di area hutan jadi keanekaragaman hayati tetap terjaga,” katanya. u

Kabid KSDA wilayah Soreang, Kabupaten Bandung mengatakan penanaman pohon akan terus dilaksanakan secara bertahap. Total pohon yang ditanam saat ini kurang lebih sebanyak 7.500 pohon dengan berbagai jenis pohon.

“Luas 2 hektar dengan 7.500 batang pohon denganU berbagai jenis ada sekitar Rasamala, Salam, Puspa. Bibit ini berasal dari persemaian cagar alam Gunung Tilu. Kami memiliki bibit endemik tanaman Gunung Tilu,” katanya.

Ia berharap kegiatan penanaman pohon dapat memulihkan ekosistem, memulihkan habitat satwa liar dan satwa lepas liar. “Ada satwa macan jawa, lutung jawa, owa jawa kita pulihkan habitat sehingga keanekaragaman hayati terjaga,” katanya.

Sementara itu, pecinta lingkungan sekaligus aktivis LSM Walatra, Eyang Memet  mengapresiasi PT GeoDipa Energi yang melaksanakan program penanaman 1 juta pohon secara bertahap di Gunung Tilu. Ia berharap pihak GeoDipa mulai memahami tentang cara menanam dan memelihara tanaman.

“Saya berangkat dari satu semangat yang sama bahwa kita bertanggung jawab, bicara lingkungan itu kewajiban semua pihak, bukan kewajiban GeoDipa saja. Mudah-mudahan semangat ini ditindaklanjuti dengan saling memberi keilmuan seperti apa jenis-jenis tanaman yang layak ditanam dengan ketinggian seperti di Patuha ini,” katanya.

Eyang Memet menjelaskan, tidak semua jenis tanaman bisa ditanam di Patuha yang memiliki ketinggian di atas 1200 permukaan laut. Namun begitu, banyak jenis tanaman yang cocok ditanam di Patuha.

“Tidak terlalu sulit. Kita lihat pohon yang ada di sekeliling hutan ini misalnya ada  Rasamala, Puspa, ada Kisireun, Kitambaga. Kita cukup melihat di situ ini jadi satu pembelajaran. Jadi kita tidak perlu belajar lagi tapi melihat pohon yang ada disekitar sini, ” terangnya. (*R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *