LEMBANG BB.Com — SMK model adalah sekolah yang dijadikan rujukan pengembangan SMK di Jawa Barat; sekolah yang menghasilkan tamatan yang beriman, bertaqwa, kompeten, mandiri, berdaya saing, berbudaya, serta mampu menjawab tantangan global; sekolah yang mampu melakukan pembinaan kepada SMK lain di wilayah Provinsi Jabar.
Dari 4 SMK model yang dikembangkan Provinsi Jabar, salah satunya adalah SMK Pertanian Pembangunan (PP) Negeri Lembang. Sebagai SMK yang dituntut untuk mengembangkan program-program berdasarkan keunggulan lokal, yang dikembangkan SMK PP adalah sektor primer, yaitu pertanian.
Dijelaskan Kepala SMK PP Negeri Lembang, Dra. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., tujuan dikembangkannya SMK PP, yaitu sebagai model dan rujukan bagi pengembangan SMK di Jabar; model dan rujukan penghasil tamatan bermutu serta memiliki pengelolaan lulusan yang baik; SMK yang memiliki tugas tambahan pembinaan kepada SMK lain di wilayah Jabar dengan prinsip Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; dikembangkannya SOTK yang mengatur SMK Model di Jabar.
“Untuk mengukuhkan diri sebagai sekolah model yang menjadi rujukan bagi SMK-SMK lain, kami selaraskan dengan visi sekolah kami, yaitu menjadi SMK unggul dalam mewujudkan generasi penerus pembangunan pertanian yang berakhlak mulia, cerdas, dan berjiwa wirausaha,” kata Yuyun –sapaan akrab Hj. Siti Sadiah Yuningsih-, saat ditemui wartawan BB.Com di SMK PP Negeri Lembang, Jl. Raya Tangkuban Parahu Km. 3, Lembang, Bandung Barat, Rabu lalu.
Sebagai SMK model yang memiliki keunggulan, kata Yuyun, SMK PP menjadi binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pertanian ini, dalam kegiatan belajar mengajarnya senantiasa menyelenggarakan fungsi sebagai SMK rujukan bagi SMK-SMK lain di Jabar, pengembangan kewirausahaan, tempat praktik bagi SMK-SMK lain di Jabar, pusat/tempat pelatihan (training center), pusat produksi (production center), khususnya produk unggulan lokalitas, pusat pengembangan teaching factory /industrial based education models, pusat pengembangan bahan pelatihan (center of training materials development), mitra industri dalam pelatihan (training partner for industry); community college (tempat transit ke PT/transfer education), career education, continuing education; tempat uji kompetensi (TUK), Pusat Informasi Pasar Kerja (BKK); penyiapan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten, terampil dan profesional.
Guna penguatan sebagai SMK model, dijelaskan Yuyun, sehingga menjadi SMK rujukan, menghasilkan tamatan bermutu, dan membina SMK lain, dilakukan melalui pengembangan, tata kelola, dan penguatan sumber daya manusia.
Dikatakan Yuyun, satu hal mendasar yang harus dilakukan oleh SMK model adalah membangun kerja sama, kolaborasi, dan sinergi dengan dunia kerja, mulai dari perumusan kompetensi, penyusunan bahan ajar, pelaksanaan kegiatan, hingga sampai evaluasi dan sertifikasi kompetensi.
“SMK model dituntut untuk menjadi sekolah cerdas –kreatif, inovatif, inisiatif, cepat, tepat, dan cekat– dalam mengembangkan program-programnya, dan memiliki keunggulan-keunggulan dibanding dengan SMK-SMK lain dalam input-nya –kurikulum, guru, fasilitas-, prosesnya –pembelajaran, manajemen, kepemimpinan–, dan output-nya (mutu lulusan dan mutu produk-produk lain yang dihasilkan–,” jelas Yuyun. (dp)
Kepala SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lembang, Dra. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd.