BANDUNG | BBCOM | Proyek Pengadaan barang/jasa untuk Program Peningkatan dan Pengembangan Sekolah Memengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat menjadi sorotan.
Kebijakan tentang pengadaan barang/jasa melalui mekanisme e-purchasing dengan sistem katalog elektronik (E-katalog) merupakan kebijakan baru yang bertujuan untuk menunjang proses pengadaan, pemerintahan pada era sekarang dimaksud agar selaras dengan perkembangan jaman.
Sistem E-katalog juga mendorong organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk bertransformasi memotong rantai birokrasi, memudahkan prosedur, dan mengubah mekanisme pengadaan barang/jasa yang bertujuan agar organisasi lebih responsif, transparan dan accessible sehingga terjadi check and balance.
Namun, sangat disesalkan sebagus apapun program, yang dibuat oleh pemerintah setelah digelontorkan proyek tersebut jadi bancakan. Proyek e katalog Disdik Jabar misalnya, kenyataannya tidaklah seindah apa yang di programkan oleh pemerintah. Bahkan disinyalir setiap program selalu dijadikan ajang proyek, dan setiap proyek direkayasa menjadi sebuah program yang menguntungkan oknum-oknum tertentu.
Ternyata nuansa KKN proyek yang menelan anggaran sampai ratusan miliar ini sangat rentan diselewengkan.”Oleh karena itu, proyek e-katalog untuk meningkatkan mutu pendidikan ini harus dikawal.Jangan sampai proyek tersebut jadi ajang bagi bagi
Kepala Bidang (Kabid) PSMK, Edi Purwanto yang juga menjabat Plt Sekretaris Dinas Pendidikan saat dimintai tanggapan usai rapat dengan komisi V DPRD Jawa Barat terkait proyek e katalog sewot. Edi mengatakan, dia tidak tau menahu tentang proyek bagi bagi. “Tapi aneh, semenjak saya diangkat. menjadi Plt Sekdis kasusnya mencuat,” kata Edi saat dijumpai didepan gedung DPRD Jabar pada Kamis 18/7/2024. ( (ded)