Soreang | Kab.Bandung-BBCOM – Terkait kemarau panjang dan kebakaran. Kawaludin (Kadisdamkar) Kabupaten Bandung menjelaskan, Bahwa ditahun 2019, Kejadian kebakaran sering terjadi dan mengakibatkan kerugian material, bahkan nyawa. Dengan kejadian tersebut pihak Damkar kabupaten Bandung terus melakukan Upaya untuk mencegah dan meminimalisir kebakaran di wilayah kerjanya.
Pada kesempatan” Ngawangkong Bari Ngopi” di kawasan Taman Uncal komplek pemda kabupaten Bandung, Kawaludin (Kadisdamkar) Kabupaten Bandung, Dan juga Kadistan, Kalak BPBD juga Kabid Infrastruktur Permukiman disperkimtan, Yang hadir pada saat itu juga menjadi narasumber Bahwa kejadian kebakaran yang paling Dominan adalah Rumah, Sebab kejadiannya variatif, Ada yang berasal dari obat nyamuk, kompor gas, atau yang sering di kemukakan korban adalah arus pendek listrik. Namun semua itu adalah kelalaian dari orang yang punya rumah, dalam kontek manusialah atau (You man error) kejadian kebakaran bisa terjadi dan hampir 99% adalah pelakunya manusia.” jelas Kawaludin saat acara “ngawangkong bari ngopi” pada jum’at (27/09/2019).
Di saat kemarau yang berkepanjangan hampir 5 bulan ini Bahkan para petugas pun harus bekerja sampai 24 jam penuh, dalam melayani laporan dari masyarakat terkait kebakaran. Dari 280 Desa dan 31 kecamatan. Ditahun 2019 tepatnya sampai bulan September, Pihak Damkar telah mengantisifasi kebakaran sebanyak 128 unit Rumah tinggal, 16 Gudang, 34 pabrik. Dan 110 lahan. Mengingat luasnya wilayah kabupaten Bandung bahwa wilayah menegement kebakaran (WMK) yang harus dibentuk pos minimal satu WMK itu satu pos dan dikabupaten Bandung hanya ada 11 pos.” jelas kawaludin
Pos Damkar yang berjumlah 11 pos termasuk armada dan para petugasnya, diharapkan juga pos dan armada perkecamatan. Sehingga pihaknya berencana akan menambah lagi pos dan armada mengingat luas wilayah kabupaten Bandung, dan akan diMusyawarahkan dengan Bupati Bandung.
Lanjutnya, pihak Damkar terus melakukan upaya untuk memberikan pemahaman dan pengertian terhadap masyarakat atau intansi, dan Sekolah semua diverikan pelatihan dan pemahaman dalam mengantisifasi serta meminimalisir kebakaran melalui Sosialisasi, penyuluhan, Bintek dan pelatihan dalam penanggulangan kebakaran. Prosedur tersebut ada yang diminta secara langsung ke pihak Damkar, Ada yang melalui program Dari Damkar sendiri, ataupun secara datang langsung ke kantor Dinas Damkar, Dan yang terpenting adalah melaporkan kejadian kebakaran secepatnya pada pihak Damkar.
Pihak Damkar kabupaten Bandung telah memberikan penyuluhan, pelatihan, dan edukasi dini terhadap para peserta dalam menangani kebakaran sejumlah 5000 peserta di tahun 2018. Dan di tahun 2019 sudah tercatat hampir 1000 lebih peserta yang diberikan penyuluhan, pelatihan serta pemahaman, Dalam menanggulangi kebakaran.
Koordinasi dengan pihak lain pun berjalan, hanya masalah preventif, Sosialisasi, edukakasi, yang saat ini terus ditingkatkan dan diupayakan agar masyarajat kabupaten Bandung paham dan lebih mengerti tentang kelalaian, ketidak tahuan dalam mengantisifasi kebakaran.
Sementara itu, Terkait masalah Radikalisme, Terorisme, bahwa BNPT menunjuk pihak Damkar yang terpilih jadi Garda terdepan, Dalam mengantisifasi Radio Aktif, kimia, Bioligis dan Nuklir. Karena pihak BNPT menunjuk Damkar karena melihat, Bahwa pihak Damkar bisa mengantisifasi serta mempunyai ahli bidang bidang tersebut. Selain kebakaran dan Radio aktif, Kimia, Biologis serta Nuklir, hal lain pun tetap tanggung jawab Damkar, seperti pengamanan sarang tawon, ular berbisa, dan hewan liar yang di anggap mengganggu. Semua itu adalah tugas Damkar.” imbuhnya. (*R)