Gelaran Produk Pertanian dan Kebutuhan Pokok Untuk Kepentingan Masyarakat

NGAMPRAH | BBCOM | Beberapa waktu lalu, di sela sela acara peringatan hari  jadi Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke 16, Bandung Berita sempat berbincang dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KBB seputar gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan Mekarsari KBB.

Lukmanul Hakim selaku kepala dinas mengatakan, GPM diperuntukkan bagi masyarakat KBB untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga dibawah harga pasar. “sebelumnya saya sudah cek harga harga di beberapa pasar, di GPM ini harganya sengaja dibawah harga pasar agar masyarakat terbantu untk mendapatkan harga harga kebutuhan pokok dengan harga murah. Dengan demikian masyarakat bisa menghemat pengeluaran”.

“Diantara komoditas yang dijual di GPM adalah beras premium dengan branding beras berkah yang merupakan beras premium berasal dari Gapoktan (Gabungan kelompokTani) yang ada di KBB. Beras ini kualitasnya cukup bagus dan cukup disukai oleh masyarakat”

Ditambahkannya, GPM ini merupakan rangkaian peringatan hari Jadi KBB dan tidak hanya dilaksanakan sekali saja. “Sebelumnya sudah dilaksanakan di kecamatan Cihampelas, Saguling, dan yang disini (di lapangan Mekarsari-red) adalah yang ketiga. Selanjutnya nanti akan diadakan di Cililin. Gelaran ini merupakan kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KBB dengan Badan Ketahanan Pangan Nasional”

Gelaran yang sama di kecamatan Cililin sudah dilaksanakan pada tanggal 26/6/2023 dan dihadiri oleh Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan beserta beberapa pejabat KBB termasuk kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KBB, Camat Cililin, para kepala desa dan koramil setempat.Pada GPM di Cililin disambut antusias oleh masyarakat sekitar.

Ketika ditanyakan soal produk pertanian unggulan KBB, Lukmanul Hakim menjelaskan bahwa komoditas sayuran dari wilayah Lembang dan sekitarnya merupakan salah sau produk unggulan yang pangsa pasarnya tidak saja di Bandung dan Jakarta tetapi sudah memasuki pasar export. Selain itu, ada juga komoditas kopi jenis arabika dari wilayah Lembang, Parongpong dan Gunung Halu yang kualitasnya bagus“Bahkan kopi dari Gunung Halu sudah memasuki pasar export ke Bahrain, Kanada, Amerika, Turki, Yunani dan Korea. Kita juga akan mengadakan festival kopi melibatkan seluruh kelompok petani kopi yang ada di KBB”, jelasnya.

Ketika disinggung soal isu masih adanya sistem ijon di beberpa wilayah penghasil sayuran seperti Lembang, Cisarua dan Parongpong, dimana masih adanya bandar yang membeli dengan harga murah dari petani, Lukmasul Hakim mengakui bahwa hal itu baru didengar dari media (Bandung Berita-red). “hal ini baru saya dengar. Tentu saya akan cek ke lapangan karena ini menjadi kewajiban moral untuk membenahinya. Kalau memang ada dan terjadi, ini menjadi Pekerjaan Rumah bagi kita untuk segera mencari solusinya”, tegasnya.(Teddy Guswana)

Komentar