KAB BANDUNG I BBCOM I Pro kontra revitalisasi pasar Banjaran masih terus mencuat pasalnya sebagian pedagang masih ada yang menolak, bahkan hingga ke pengadilan tata usaha negara (PTUN).
Namun meski pro dan kontra, pemerintah kabupaten Bandung melalui dinas terkait dan pihak ketiga rencananya tetap akan revitalisasi pasar banjaran tersebut.
Sementara menurut sebagian warga pasar banjaran, dengan ada revitalisasi pasar itu sangat memberatkan para pedagang karena harga kiosnya begitu tinggi.
Seperti yang di ungkapkan salah satu pedagang pasar banjaran inisial(GW), sebenarnya tidak menolak adanya revitalisasi pasar banjaran. Namun revitalisasi pasar ini, sangat memberatkan buat kami soalnya harga kiosnya begitu tinggi. Kami maunya harga kios yang wajar dan terjangkau harganya. “Masa didaerah pasar Pangalengan saja satu kios hanya 11 juta termasuk PPn.
“Sementara di pasar Banjaran harga kios melambung tinggi, bahkan ada tingkatan pedagang lama dan pedagang baru, harga pun berpariasi,”ucap GW, Rabu (28/6/2023) .
Lanjut GW, apabila nanti harga kios tetap tinggi, jelas akan memberatkan pedagang dan terganggunya pada perekonomian warga pasar banjaran sendiri, awal imbas dari covid dan banyak para karyawan yang terkena PHK, sehingga daya beli masyarakat sangat menurun.
“Ditambah lagi saat ini terkait revitalisasi pasar Banjaran yang terlalu memberatkan para pedagang untuk mengais rejeki, itu menjadi beban terberat bagi para pedagang,”ujarnya.
Ia bersama pedagang lainya berharap, Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna, untuk melakukan tindakan yang dapat meringankan beban warga pasar banjaran terkait harga kios.” ucapnya penuhuh harap. (*R)