CIAMIS | BBCOM | Ditengah pandemi Covid – 19 bangunan rehab SMAN 1 Pamarican Kabupaten Ciamis terus berjalan dengan anggaran Dana Alokasi Khusus Provinsi Jawa Barat tahun 2020 yang mencapai ratusan juta rupiah. Namun sangat disayangkan proyek swakelola tersebut disoal warga setempat, pasalnya dari mulai dikerjakan pihak sekolah tidak melibatkan warga sekitar maupun orang tua murib.
Menurut Ujang warga sekitar, dirinya merasa kecewa dengan pekerjaan tersebut, disaat ekonomi sulit ini endaknya pihak sekolah melibatkan warga untuk dipekerjakan dalam proyek rehab lima ruang kelas yang bernilai ratusan juta rupiah. “padahal ini program swakelola, sudah sewajarnya warga setempat dilibatkan sebagai pekerja” ujar Ujang
Aliansi Gempar (Gerakan Masyarakat Pamarican) dan Karangtaruna Desa Neglasari Joni Sujana, meragukan bahwa kegiatan rehab tersebut dikerjakan swakelola oleh pihak sekolah, bahkan ia juga menuding bahwa kerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga, namun mereka (red-pihak ketiga) tidak membawah nama perusahannya, seakan2 mereka adalah pekerja, padahal mereka pihak ketiga yang ditunjuk oleh oknum pejabat. “Saya sangat meragukan pihak sekolah bisa membaca RAB dari konsultan” Ujar Joni (26/9/2020).
Dikatakan Joni, pekerjaan itu tidak melibatkan putra daerah sekitaran lingkungan sekolah dan di duga tidak transfaran, bahkan katanya para pekerja kebanyakan dari daerah lain yang dibawah oleh pihak sekolah. (agus centring)
