BANJAR BBCom – Keberadaan sungai Ciroas kini semakin memprihatikan, pasalnya kepedulian para pelaku pembuang sampah dan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan sungai Ciroas seakan sudah pupus.
Pemandangan kurang sedap terlihat di wilayah lingkungan Cikabuyutan Timur Rt 4/Rw12 kelurahan Hegarsari kecamatan Pataruman Kota Banjar, tumpukan sampah terlihat di bantaran sungai Siroas, padahal Kota Banjar peraih Adi Pura 6 kali berturut turut.
Salah satu aktivis lingkungan hidup Dede Supriadi ketua Forum AKAR salah satu anggota WALHI yang ada di kota Banjar menjelaskan, kalau di hitung-hitung satu RT ada 100 KK, jika 1 KK menghasilkan 1 kg sampah per hari, berarti dalam 1 RT sudah menghasilkan sampah 100 kg per hari, bayangkan kalau satu tahun berapa ton sampah menutupi aliran sungai tersebut. tutur Dede Senin (27/8/18) kepada BBCom
Masih memurut Dede, prilaku membuang sampah sembarangan ini, apalagi di sungai. Sampah tersebut akan terbawa kemana saja. Saya berharap kepada warga tidak usah terus menerus mengandalkan pemerintah, kita juga harus bisa bergerak mengurangi tumpukan sampah yang ada di sungai Ciroas demi kebersihan bersama.
“Daur ulang solusi sementara yang bisa di jalankan, Kita harus lebih sering lagi mendaur ulang sampah-sampah yang ada di sekitar kita,”jelas nya
Tanggapan juga datang dari penggiat kebersihan Yadi Supriadi menurutnya, perlu lebih banyak kegiatan kampanye kesadaran lingkungan hidup terutama dalam membangun kesadaran manusia dalam menjaga kebersihan sungai.
“Bukan hanya Pemerintah atau Dinas terkait tapi perlunya keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan nya terutama masyarakat yang ada di sekitar sungai,”ungkap nya kepada BBCom ketika di hubungi melalui telepon selular.
Yadi juga berharap ada tindakan tegas bagi para pelaku perusak sungai dan bersama sama menjaga juga merawat kebersihan sungai, semua tidak ada yang mustahil jika kesadaran manusia sudah terbentuk,” tegas nya (Johan)