KAB. BANDUNG | BBCOM – Dalam upaya menekan angka pengangguran dan mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung (Disnaker Kab. Bandung) terus menggencarkan berbagai program pelatihan. Salah satu program unggulan adalah Pelatihan Bahasa Jepang dan Bahasa Korea, yang ditujukan untuk mempersiapkan peserta mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang dan Korea Selatan.
Pelatihan ini diselenggarakan secara rutin setiap tahun, dan pada 2025 dilaksanakan dalam 5 gelombang selama 40 hari (400 jam) per gelombang. Disnaker Kab. Bandung bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bersertifikasi, yakni LPK Orion Harmoni Mandala dan LPK Sekai Mustika untuk Bahasa Jepang, serta LPK Y Seoulina untuk Bahasa Korea.
Menurut Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja Disnaker Kab. Bandung, D.A. Hidayat, SH., MH, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mengisi peluang kerja luar negeri, khususnya di Jepang dan Korea Selatan yang saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja akibat krisis demografi.
“Jepang tengah menghadapi penurunan angka kelahiran dan peningkatan jumlah lansia, sehingga jumlah penduduk usia produktif pun berkurang. Ini adalah peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia, khususnya dari Kabupaten Bandung,” ujar Hidayat, Jumat (20/6/2025).
Berdasarkan data BPS Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung mencapai 6,36%, meskipun telah turun 0,16% dibanding tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut tetap mengindikasikan adanya sekitar 120.000 orang pengangguran. Oleh karena itu, pelatihan kerja seperti ini menjadi kunci dalam menekan angka tersebut.
Hingga saat ini, sekitar 57% lulusan pelatihan bahasa telah berhasil diserap di dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan pelatihan pun meningkat dari tahun ke tahun. Hidayat menambahkan bahwa pihaknya telah mengajukan penambahan kuota peserta dalam rapat bersama TAPD yang dipimpin langsung oleh Bupati Bandung.
Kualitas lulusan juga terus ditingkatkan melalui perbaikan sistem rekrutmen dan kerja sama dengan lembaga pelatihan terakreditasi dan instruktur tersertifikasi. Hal ini bertujuan agar lulusan tidak hanya mahir secara bahasa, tetapi juga kompeten secara metodologi dan mampu memenuhi standar ketenagakerjaan internasional.
“Target kami, dalam lima tahun masa kepemimpinan Bupati Bandung, sebanyak 50.000 tenaga kerja bisa diserap di berbagai sektor, dan 90% dari angka tersebut berasal dari program Disnaker,” tutup Hidayat. (teddy)