Pejabat Disdik Kab. Bandung Kena OTT Tim Saber Pungli

KAB. BANDUNG | BBCOM | Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, kena oprasi tangkap tangan ( OTT) oleh tim Saber pungli Jawa Barat. Dalam tangkap tangan tersebut diduga telah melakukan pungutan liar terhadap kepala sekolah, untuk memuluskan verifikasi KTSP.

Namun belum sempat terjadi serah terima uang, sudah ketahuan oleh tim saber pungli Jawa Barat, sehingga 3 oknum pejabat disdik terciduk tim saber pungli di saat akan menyerahkan sejumlah uang untuk Kabid dan Kasie dilingkungan Disdik Kabupaten Bandung.

Uang tersebut rencananya akan diserahkan kepada Kabid dan kasie itu, telah disiapkan dalam amplop masing – masing salah satunya amplop berisi sejumlah uang sebesar Rp 1.500.000 yang bertuliskan kasie Kurikulum dan amplop berisi uang sebesar Rp Rp 2.500.000, bertulisan Kabid.

Ampolop berisi uang itu dikemas didalam maf berwarna telor asin,yang rencananya akan diberikan kepada kedua pejabat Disdik itu. Namun, belum sempat dikasihkan sudah terciduk oleh tim saber pungli di Gedung PGRI Kabupaten Bandung, Jum’at (16/7/2021).

Selain mengamankan barang bukti,tim saber pungli juga mengamankan 3 pejabat Disdik Kabupaten Bandung, yang berindisial AD Kepala Korwil Pendidikan Kec. Kertasari, EA pengawas Pendidikan Kecamatan Pangalengan dan SJ Korwil Pendidikan Kecamatan Pangalengan.

Saat dihubungi via whats app Kabag Datin Saber Pungli Jabar Yudi, Sabtu (17/7). membenarkan tim saber pungli telah melakukan OTT di gedung PGRI Kab. Bandung yang berlokasi di Katapang, pada Jumat (16/7), dan tim kami telah mengamankan 3 orang pejabat Disdik Kabupaten Bandung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” Jelas Kabag Datin Saber Pungli Jabar Yudi.

“Untuk sementara ini hanya mengamankan 3 orang, sedangkan untuk pejabat yang tertulis di amplop belum kita amankan karena uang itu belum diserahkan kepada yang bersangkutan, dan kejadian ini berdasarkan hasil pengaduan dari masyarakat, setelah dilakukan pengintaian alhasil benar adanya, dan sekarang sedang dalam tahap meminta keterangan, dari ke 3 pejabat disdik itu, untuk dilakukan pengembangan,” jelasnya. (Ud/As).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *