Pasar Beringharjo Ramai Wisatawan

Pasar Beringharjo merupakan surga belanja bagi kamu yang ingin mendapatkan barang-barang
bagus dengan harga murah. Di pasar tradisional yang bersejarah ini kamu bisa memborong batik,
aneka souvenir dan barang antik, rempah dan jejamuan, hingga mencicipi kuliner dengan cita
rasa juara.

Pasar Beringharjo menjadi salah satu spot belanja yang tak pernah sepi dari wisatawan. Pasar
yang sudah digunakan untuk melakukan aktivitas perdagangan sejak tahun 1758 ini memiliki
suasana yang khas. Sejak pagi hingga sore hari, pasar ini selalu dipenuhi suara pedagang yang
menjajakan barangnya dan juga pembeli  yang tak bosan menawar untuk mendapatkan termurah.

Selama   ratusan   tahun,   Pasar   Beringharjo   menjadi   pusat   perekonomian   warga.   Kini   Pasar
beringharjo   berkembang   menjadi   destinasi   wisata   yang   ramai   dikunjungi   wisatawan   yang
berkunjung ke Jogja. Pasar Beringharjo terkenal dengan kain batik dengan harga miring. Selain
itu, di pasar ini juga terdapat los yang menjadi pusat grosir aneka souvenir pernikahan serta
assesoris cantik. Tak hanya itu, pengunjung yang datang pun bisa mencium semerbak aroma
rempah dan tanaman herbal yang menjadi bahan utama membuat jamu.

Pasar ini terletak persis di ujung Selatan sisi timur Jalan Malioboro – Jalan Ahmad Yani. Ketika
kamu menyusuri Jalan Malioboro kearah selatan, maka Pasar Beringharjo berada di sisi sebelah
kiri.

Di   bagian   sisi   depan   sebelah   kiri,   sepanjang   lorong   banyak   dijual   benda-benda   kuno   bekas maupun baru. Misalnya lonceng, lampu, uang kuno dan lain-lain. Tempat ini mungkin cocok
buat kamu yang suka berburu pernak-pernik benda antik.

Barang Antik dan Uang Kuno di Pasar Beringharjo

Di bagian tengah ada yang menjual bahan-bahan jamu tradisional. Bahan-bahan jamu tersebut
mungkin tidak mudah ditemui di tempat lain.  Bahan jamu kering tersebut ada juga yang sudah
dibungkus sesuai dengan penyakit yang akan diobati dengan ramuan herbal ini.

Tempat untuk merebus jamunya pun juga banyak dijual, dalam bentuk gerabah dengan berbagai
ukuran.   Untuk   keperluan   perempuan   juga   ada   misalnya   lulur   yang   dijual   dalam   kemasan-
kemasan plastik dan berbagai macam masker dan scrub yang siap pakai.
Di lantai 2 bagian tengah, banyak dijual tas-tas kerajinan wanita. Terdiri dari berbagai bahan dan
model. Banyak yang bagus, mungkin saja jika di Jakarta harganya bisa mencapai 2 kali lipat dari
harga di pasar ini. Disini harus pintar-pintar menawar.

Di bagian paling belakang di lantai 3 banyak ditemui kerajinan batik (tas, tempat laptop, sarung
bantal, gordin batik) dan kerajinan dari bambu. Tentu saja disini barang yang dijual sama dengan
barang-barang yang ada disepanjang Jalan Malioboro. Hanya saja disini lebih murah harganya. (Rima Alfiany / PNJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *