BANDUNG | BBCOM – Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) IX Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira menilai pengelolaan sampah yang baik bisa berpotensi menjadi suatu yang bernilai ekonomi.
Lebih lanjut, Yunandar mengatakan melalui pengelolaan yang baik, sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan biogas. Pengolahan biogas bermanfaat untuk dapat menggantikan bahan bakar, menghasilkan pupuk organik, mengatasi pencemaran lingkungan dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, Yunandar mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) melalui program pengelolaan sampah.
“Itu merupakan bentuk strategis yang harus dimasukkan ke dalam perubahan RPJMD, sehingga jika perlu semua kota kabupaten di Jawa Barat harus memiliki program khusus pengelolaan sampah, minimal ada bank sampah,” ujarnya kepada BBCOM, Kamis (4/2).
Yunandar menjelaskan, Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, menjadi salah satu fasilitas strategis milik Pemprov Jawa Barat berfungsi untuk melayani pembuangan sampah dari beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat.
“Pansus IX DPRD Jawa Barat saat ini ingin memperdalam perkembangan TPPAS Lulut Nambo dan membahas prospek ke depan, maka menurut kami permasalahan di Lulut Nambo harus segera diselesaikan melalui sumbernya,” ungkap Politisi PDIP yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat ini.
Terakhir, Yunandar berharap ke depan TPPAS Lulut Nambo dapat segera beroperasi, sebagai solusi dalam upaya penyelesaian permasalahan persampahan yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat. “Kami berharap ke depan TPPAS Lulut Nambo bisa menjadi solusi, sampah ini jadi masalah di daerah,” pungkasnya. (adv/yeer)