OKI | BBCOM | Calon Bupati OKI, HM Dja’far Shodiq, memberikan apresiasi yang besar terhadap program optimasi 51 ribu hektare lahan pertanian yang saat ini digarap oleh Pemerintah Kabupaten OKI.
H Shodiq yang tumbuh sebagai anak petani dan terus menggeluti dunia pertanian hingga kini, memahami bahwa sektor pertanian adalah pondasi utama ketahanan pangan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Juru Bicara Tim Pemenangan HM Dja’far Shodiq – Abdiyanto (JADI), Nurmuin, menjelaskan bahwa program optimasi lahan dengan penerapan sistem tanam Indeks Pertanaman (IP) 300 tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi para petani.
“Pak Shodiq adalah seorang pemimpin yang tumbuh dari kalangan petani. Beliau sangat memahami persoalan yang dihadapi petani sehari-hari. Pengalamannya sebagai petani membuatnya bisa melihat secara langsung bagaimana sektor ini membutuhkan perhatian lebih,” ungkap Nurmuin, Selasa (10/9/2024).
Sebagai petani yang kini maju sebagai pemimpin, Shodiq kerap menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat petani melalui inovasi teknologi dan program-program pemerintah yang pro-petani.
“Bagi Shodiq, peningkatan Indeks Pertanaman (IP 300) yang memungkinkan petani menanam tiga kali dalam setahun adalah sebuah langkah signifikan untuk memajukan pertanian OKI.” Katanya.
Menurut dia, HM Dja’far Shodiq, yang dikenal memiliki hubungan erat dengan dunia pertanian sejak kecil, sering menekankan bahwa seorang pemimpin yang berasal dari petani akan memiliki kedekatan emosional dan pemahaman mendalam tentang sektor ini.
Pertanian bukan hanya tentang mata pencaharian, tetapi juga tentang kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Dengan menjadi pemimpin, ia ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan petani.
“Petani adalah tulang punggung bangsa. Dengan optimasi lahan dan penerapan teknologi pertanian seperti IP 300, kita dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Kepemimpinan Dja’far Shodiq dibidang pertanian, tidak hanya didasarkan pada janji-janji politik, melainkan berakar dari pengalaman nyata sebagai petani yang mengerti bagaimana membangun OKI melalui pertanian yang kuat dan berkelanjutan.
“Di tengah tantangan global terkait ketahanan pangan,tentu kita berharap program-program yang akan diwujudkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di OKI.” Tukasnya.
Sementara itu pada bagian lain, Di Kabupaten OKI, petani mulai menerapkan pola tanam IP 300 yang memungkinkan penanaman tiga kali setahun di area yang sama.
Hal ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi 51 ribu hektare lahan pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura OKI, Ir. Sahrul, M.Si., menyatakan bahwa penerapan sistem ini berpotensi meningkatkan hasil produksi gabah kering giling (GKG) di Kecamatan Lempuing Jaya, dengan estimasi produksi mencapai 34.342 ton GKG di tahun 2024.
“Kami berharap melalui penerapan IP 300, produksi padi di OKI dapat meningkat signifikan. Di Lempuing Jaya sendiri, potensi lahan mencapai 12 ribu hektare, dan program ini berpotensi memperluas area tanam hingga mencakup wilayah-wilayah dengan sistem irigasi dan pompanisasi lainnya,” jelas Sahrul.
Komitmen untuk Petani dan Ketahanan Pangan Nasional
Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya, turut mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para petani OKI dalam memanfaatkan lahan mereka secara maksimal.
Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya akan mengangkat kesejahteraan petani lokal, tetapi juga menjadikan OKI sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Dengan adanya penambahan produksi padi dari pola tanam IP 300, saya optimis bahwa OKI akan terus berkontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional,” kata Asmar.
“Upaya ini juga diperkuat dengan bantuan pemerintah, seperti distribusi 575 unit pompa air, 122 ton benih padi, dan 1.226 ton dolomit untuk mendukung petani di Lempuing Jaya.” Tandasnya. (pani)