BANDUNG | BBCOM | Untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di provinsi Jawa Barat pada tahun 2022, menurut anggota Komisi II DPRD Jabar H. Mirza Agam Gumay, Sm.Hk, pada waktu pembahasan dan penyusunan anggaran Rancangan APBD tahun 2022 yang lalu, Komisi II DPRD Jabar bersama mitra kerja mendukung pemulihan ekonomi.
“Beberapa waktu lalu, saat Komisi II DPRD Jabar membahas dan menyusun anggaran dengan Dinas mitra kerja, kita mendorong program yang berdampak langsung kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat”, kata anggota Komisi II DPRD Jabar H. Mirza Agam Gumay, Sm.Hk saat dihubungi melalui teleponnya (1/2/2022)
Dikatakannya, Komisi II yang membidangi Perekonomian tentunya sangat mensupport seluruh Dinas mitra untuk mendapatkan alokasi anggaran yang maksimal dari APBD Jabar, terutama dalam mendongkrak dan membangkitkan kembali perekonomian masyarakat yang sangat terpuruk selama pendemi covid-19.

Kita dari Komisi II telah meminta kepada pihak eksektif melalui TAPD ( tim anggaran pemerintah daerah) provinsi Jabar, agar sector perekonomian dapat diberikan porsi lebih dari tahun-tahun anggaran sebelumnya. Hal ini penting guna peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat.
‘Selama pandemi covid-19, sangat banyak para pelaku usaha yang bergerak disektor ekonomi kecil dan menengah yang terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya. Bahkan banyak pula yang gulung tikar karena terdampak covid-19, terutama pelaku UMKM”, ujar Politisi Gerindra Persatuan ini.
Lebih lanjut legislator Jabar dari Dapil 4 (Kabupaten Cianjur) ini mengatakan, Provinsi Jabar memiliki potensi Sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang luar bisa.
Untuk itu sudah seharusnya perekonomian di Jabar menjadi “aktor” utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar wajib menjadi regulator dan akselerator pembangunan ekonomi di Jabar, ujarnya.
Lebih lanjut Agam mengatakan, pihaknya sangat mendukung dilakukan Digitalisasi untuk UMKM, peningkatan peralatan fishing untuk nelayan, pusat distribusi provinsi terus diperjuangkan oleh Komisi II.
Komisi II akan terus mendorong sector perekonomian, jika alokasi anggaran peningkatan pertumbuhan ekonomi masih sama dengan tahun sebelumnya, maka jelas akan menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan prekonomian di Jabar.
“Sekarang situasi dunia usaha yang sudah mulai meningkat dan mobilitas masyarakat sudah mulai berangsur normal, ditunjang dengan vaksinasi itu menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi. Mari kita berdoa dan tetap patuhi Prokes agar pandemic cepat berakhir, tandasnya. (adikarya/dd).