Tempat yang setiap hari selalu ramai dikunjungi pembeli. Tempat yang yang selalu bersuara riuh. Tempat bermacam barang dijual. Tempat terjadinya jual beli dan tawar-menawar. Tempat berinteraksi antara penjual dan pembeli. Tak heran belanja di pasar tradisional lebih banyak dipilih daripada pasar modern.
Pasar tradisional selalu identik dengan tempatnya yang kotor, becek, dan bau. Di samping itu semua, pasar tradisional masih memiliki banyak pelanggan setiap harinya. Baik itu ibu rumah tangga, asisten rumah tangga, atau yang membeli untuk dijual kembali.
Pedagang dan pembeli di pasar tradisional seperti ini biasanya datang dari berbagai macam daerah dan berbagai macam karakter. Ada pembeli yang sudah berlangganan atau sering berbelanja, ada yang jarang berbelanja, bahkan ada pembeli yang baru pertama kali belanja di pasar tradisional.
Menjelang tahun ajaran baru 2019/2020 pedagang alat tulis seperti buku tulis, pena, pensil, penggaris, dan lainnya sudah mulai bertebaran khususnya di pasar tradisional seperti Pasar Jatinegara. Keperluan sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menegah Atas ini biasanya diborong oleh orang tua murid.
Selain itu, di antara beberapa pembeli biasanya ada pembeli yang belanja dalam jumlah banyak untuk dijual kembali. Seperti salah satu pembeli, Pak Rian (33), dia datang ke pasar untuk membeli peralatan tulis dengan jumlah yang banyak untuk di jual lagi. “Saya beli peralatan tulis seperti buku, kotak pensil, pulpen, pensil dan yang lainnya dengan jumlah banyak untuk saya jual lagi di depan rumah saya,” ujarnya.
Selain itu, momen seperti ini juga banyak dimanfaatkan oleh pedagang dadakan yang berjualan di pinggir jalan sekitar pasar atau juga di emperan toko-toko. Seperti salah satu pedagang alat tulis yang berjualan di emperan toko. “Saya baru berjualan perlengkapan sekolah jenis buku dan pensil, lumayan untuk penghasilan tambahan,” kata salah satu pedagang perlengkapan sekolah yang mangkal di emperan toko.
Pedagang alat tulis baik yang berada di dalam toko maupun di emperan toko juga menerima pembeli yang menggunakan KJP. Jaman sudah semakin berkembang tapi pasar tradisional tetap hidup walaupun sekarang ada pasar yang modern. (Trisya Frida Y/PNJ