Made Indrawan : Kinerja Tim Gugus OKI Tak Sebanding dengan Dana yang Disiapkan Rp 325Miliar

OKI | BBCOM | Ketua Satuan Tugas daerah lawan covid 19 DPRD OKI, Made Indrawan mempertanyakan kinerja tim gugus tugas covid 19 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang dinilainya tidak serius dalam melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona.

“Kita mempertanyakan kinerja gugus tugas Kabupaten dalam hal penanganan covid ini, kenapa masih ada pasien yang jelas-jelas positif tapi masih dibiarkan berkeliaran bahkan dipulangkan dari rumah sakit,”ungkap Made yang baru di SK kan sebagai ketua Satgas Covid DPRD OKI saat dibincangi, Sabtu (16/5/2020).

Made yang merupakan anggota DPRD OKI Dapil Mesuji dan Lempuing ini menyebutkan, ada salah satu pasien positif covid 19 asal Lempuing inisial M yang sudah dirawat di RSUD Kayuagung tiba-tiba dipulangkan ke rumahnya. 

“Yang bersangkutan ini berkeliaran ke pasar belanja sendiri, ini sangat meresahkan warga bahkan banyak warga yang mengadu ke saya terkait permasalahan ini,”terangnya.
Menurut Made, ini harus ditangani dengan serius jika tidak bukan tidak mungkin tuan M ini bisa menyebarkan ke masyarakat yang lainnya.

“Tuan M ini sangat aktif karena tidak ada keluarga yang mengurusinya jadi kalau mau belanja itu dilakukan sendiri,”jelasnya.

Dirinya juga menyesalkan, kenapa tim gugus tugas dan rumah sakit yang memulangkan pasien M ini ke rumahnya lagi.

“Seharusnya yang bersangkutan dirawat dan diobati di rumah sakit kalaupun pihak RS tidak mampu kita carikan solusi dengan merujuk yang bersangkutan ke palembangkalau dipulangkan siapa yang bertanggungjawab kalau virus itu menyebar,”jelas dia.

Made menambahkan, perlu masyarakat ketahui bahwasanya anggaran untuk covid 19 di kabupaten OKI ini disiapkan Rp 325Miliar untuk penanganan covid ini dan khusus untuk RSUD Rp16Miliar dan dinas kesehatan Rp 12 Miliar dengan kondisi anggaran yang begitu banyak dan begitu mudah dikeluarkan seharusnya tim gugus tugas covid itu siap dengan ruangan dengan tenaga medis dengan APDnya. 

“Tapi kita sayangkan di lapangan prakteknya dan kenyataannya tidak seperti itu, jadi kita menyarankan perlu dibenahi tentang pelayanan protap pelaksanaan pelayanan virus corona ini,”jelas Made.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyarankan untuk menjadikan teluk gelam itu sebagai rumah sakit darurat covid 19.

“Kalau memang diperlukan untuk intensif tenaga medis gunakan saja, kalau tidak mengerti dengan regulasinya contoh daerah lain yang sudah melaksanakan dengan baik artinya kan ada aturannya,”jelasnya.

Made juga mengatakan, tanggal 20 April mendatang pihaknya akan memanggil OPD terkait karena mereka menggunakan anggaran covid. 

“Sejauh ini dana yang sudah terserap untuk covid ini sebanyak Rp22M proposal awal yang diajukan sebesar Rp72M dan sekarang sudah bertambah jadi Rp114M dan dana yang disiapkan Rp 325M saya ini juga di badan anggaran DPRD jadi tau berapa dana untuk penanganan covid ini,”ungkap Made.

Sementara itu, Juru Bicara tim gugus tugas covid 19, Iwan Setiawan saat dikonfirmasi tidak berkomentar banyak. Menurutnya, mengenai pasien yang dipulangkan tersebut karena menunggu proses rujukan ke palembang.

Saat ditanyai apakah pasien tersebut kabur dari RSUD Iwan tidak memberikan jawaban. (Pani)

Respon (1)

  1. Untuk wilayah mesuji surya adi juga tolong segera di lakukan penanganan karena sudah banyak yang di nyatakan positif tetapi tidak ada kelanjutan nya sampai sekarang. Cuma di suruh karantina mandiri itu juga tidak semua berdiam diri masih ada yang keluar rumah dan saya rasa itu meresahkan warga yang lain. Tolong segera di tindak lanjuti permasalahan ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *