Komisi III DPRD Kota Banjar, Tidak Puas Dengan Hasil Sidak Kantor Bappeda

BANJAR | BBCOM | Komisi III DPRD Kota Banjar melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan kantor Bappeda Kota Banjar, Jawa Barat.

Proyek pembagunan gedung kator Bapeda sendiri merupakan pekerjaan tahap 2 yang dikerjakan oleh CV Tunas Pataka dengan besar anggaran sebesar Rp 3 miliar.

Sementara dari hasil sidak ke lokasi pembagunan kantor Bappeda, di temukan sejumlah temuan yang menjadi pertanyaan para wakil rakyat di kota Banjar, salah satunya yaitu adanya lubang, topangan bambu dan tangga.

“kami mendapatkan beberapa temuan,” ujar anggota komisi III DPRD Kota Banjar Sudarsono, Jumat(6/12/2019) kepada BBCOM

Dengan adanya temuan ini, Sudarsono dari Komisi III DPRD Kota Banjar meminta Dinas Pekerjaan Umum agar memberikan jaminan secara tertulis dan menjamin bahwa struktur bangunan aman.

Menurut Sudarsono, sebab  berdasarkan laporan yang masuk, struktur bangunan dari pekerjaan tersebut tidak sesuai dan membahayakan.

“Nanti kami minta jaminan ke dinas bahwa strukturnya aman untuk dilanjutkan,” ucap Sudarsono.

Sudarsono juga mengaku, belum puas dengan hasil sidak ke lokasi dan akan segera memanggil Dinas PUPR, konsultan pengawas, konsultan perencanaan, dan pelaksana pekerjaan.

Baik yang tahap satu maupun dua yang mengerjakan pembangunan gedung Bapeda Kota Banjar ini.

“Nanti kami akan panggil mereka (Dinas PUPR, konsultan pengawas, konsultan perencanaan, dan pelaksana pekerjaan) untuk meyakinkan aman atau tidaknya,” jelas Sudarsono.

Anggota Komisi III DPRD Kota Banjar Mujamil juga mempertanyakan adanya lubang dan topangan bambu.

Ia menduga, topangan tersebut untuk memperkuat dan dibuatnya lubang untuk resapan air.

Selain itu, kata Mujamil, menjadi pertanyaan pula kenapa tangga di lokasi baru dibuat.

“Saya yakin lubang itu untuk resapan air dan topangan bambu supaya kuat,” kata Mujamil.

Mujamil menjelaskan ada yang berbeda pernyataan yang disampaikan oleh kepala Bidang Ciptakarya dengan konsultan pengawas terkait adanya lubang tersebut.

Di mana, menurut pernyataan dari konsultan pengawas menyatakan lubang tersebut berfungsi untuk resapan air.

Beda hal nya dengan pernyataan dari kepala Bidang Ciptakarya dan itu bukan untuk resapan air.

Menurut Mujamil perbedaan keterangan ini yang menjadi pertanyaan besar bagi Komisi III DPRD Kota Banjar.

Sementara itu selepas meninjau beberapa titik proyek pembangunan kantor Bapeda,  Kepala Dinas PUPR Edy Djatmiko ketika dimintai keterangan menyangkal hal ini.

Menurut Edy, lubang yang dipertanyakan oleh Komisi III DPRD Kota Banjar tersebut nantinya digunakan untuk memasangan plafon, bukan untuk resapan air, termasuk bambu yang digunakan untuk penopang, itu juga untuk pasang plafon.

Pekerjaan pembangunan kantor Bapeda Kota Banjar tahap 2 ini menurut Edy, sudah mencapai 65% dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2019, sehingga pada tahun 2020 pekerjaan akan dilanjutkan tahap 3 dengan anggaran sebesar Rp4 miliar.

“Pembangunan tahap 2 ini di targetkan selesai pada akhir Desember, dan tahun 2020  akan di lanjutkn ke tahap 3 dengan anggaran 4 miliar .” pungkasnya. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *