BANJAR |,BBCOM | Krisis air bersih yang melanda ternyata banyak di keluhkan oleh warga masyarakat, padahal pemerintah sendiri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah( BPBD) kota Banjar telah di terjunkan untuk mengatasi krisis air yang kini melanda di sejumlah wilayah yang ada di kota Banjar,Jawa Barat.
Berbagai element dan kelembagaan pun ikut turun dalam mengatasi krisis air tersebut diantaranya Karang Tarun, Tagana, Siskomas dan anak muda dari komunitas Motor.
Kemarau yang berkepanjagan ini sangat di rasakan sekali dampak nya oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga bantuan untu air bersih saat ini sangatlah di harapan. Sebelas Desa/Kelurahan yang tersebar di empat kecamatan di wilayah kota Banjar mengalami krisis air bersih.
Salah satunya di ungkapkan oleh Bayu dari komunitas SISKOMAS menurut nya kebutuhan air bersih saat ini sangat menghawatir kan apalagi bagi mereka yang memiliki anak kecil dan jompo.
“kemarau saat ini dirasa sangat berat, sehingga kebutuhan air bersih sangatpah mendesak,” ungkap nya ,Kamis(24/10/2019) kepada BBCOM.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Gani kordinator Satgas dari KARANG TARUNA yang selama ini selalu menyupali air bersih ke wilayah wilayah yang mengalami krisis aiar bersih.
“Dalam pelaksanaan kegitan penyaluran air bersih kami lebih memfokuskan ke sarana badah selain warga ,” jelas Gani.
Salah satu perwakian tokoh masyarakat Dusun Cipantaran, Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar mengatakan, bahwa selama ini kebutuhan air bersih selain dari BPBD batuna juga datang dari KARANG TARUN dalam membatu kebutuhan air bersih.
“Alahamdulilah selain BPBD kemari juga datang dari Karang Taruna yang bekerja sama denga ikatan Dokter Indonesia( IDI) Kota Banjar membatu menyuplai air bersih ke wilayah kami,” tegas nya
Berdasarkan hasil inventalisir di lapangan menurut Bayu kebutuhan air bersih di wilayah Kota Banjar yang tersebar di empat kecamatan hampir mencapai 30 ribu liter air bersih per hari.
“kami mencoba mengupayakan dalam membantu masyarakat, salah satunya kami juga mengajak para donatur untuk ikut membatu dalam penaganan krisis air bersih.” Pungkas nya (Johan)