BANDUNG | BBCOM | Kepala Pusat (KAPUS) Samsat Bandung Tengah, Drs. Rohana, MM didampingi Pamin STNK Samsat Bandung Tengah, IPDA Ujang, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan dirinya beberapa waktu yang lalu yang diduga “alergi wartawan”.
Dikatakannya bahwa pada saat itu saya lagi ada tamu dari cimahi (Kepala Pusat Samsat Cimahi), makanya saya arahkan ke pak Iwan (Kasi Pendataan Dan Penetapan).
“Cuman waktu itu nggak ketemu. Masa tamu saya suruh pulang kan nggak enak,” ujar Rohana diruangan Pamin STNK Samsat Bandung Tengah, Selasa (29/10/2019)
Terkait masalah nomor antrian yang sempat dikeluhkan, lanjut Rohano, waktu itu sistem nomor antriannya sedang rusak.
“Tapi sekarang sudah berjalan lagi. Kita juga menggukan sistem nomor antria manual sebagai antisipasi,” katanya
Rohana menambahkan, upaya dalam meningkatkan PAD (Pendapatan Asil Daerah) kita masih melakukan sosialisasi baik itu mengenai SAMDONG (Samsat Gendong) SAMLING (Samsat Keliling) dan Samsat J’bret (Samsat Jawa Barat Ngabret) supaya masyarakat bisa mengetahui mengenai inovasi-inovasi tersebut.
“Waktu itu kita melakukan kegiatan sosialisasi di Balai Kota mengenai inovasi tersebut terutama Samsat J’bret karna itu inovasi terbaru dari pusat, Camat dan Lurah juga hadir. Nantinya sosialisasi tersebut akan diteruskan Camat dan Lurah, supaya sampai ke masyarakat,” ujarnya
“Saya hanya meneruskan yang sudah ada, dan mengoptimalkan yang sudah berjalan,” sambungnya
“Kalau ada apa-apa dan saya nya lagi tidak ada ditempat, bisa ke pak Kasi atau ke pak Pamin, karna kita ini team” pungkasnya (Sugianto)