KAB.BANDUNG | BBCOM | Menjelang Ramadhan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, menggelar Produk Mendukung Agro Edu Wisata (Pasar Tani) di depan Kantor Dinas Pertanian Komplek Pemda Soreang, Selasa (6/4/2021).
Disela kesibukannya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran menjelaskan, dalam kegiatan tersebut tujuan utamanya adalah merespon terkait dengan kegiatan rutin, yaitu ramadhan. Jadi, ramadhan itu kan kebutuhan terkait dengan pangan Sayuran maupun produk-produk olahan itu kan relatif meningkat.
Di sisi lain karyawan kita kan tetap bekerja. Jadi supaya mereka bekerja dengan tenang, kemudian memenuhi kebutuhannya Juga gampang, jadi kita ada gebyar. Ini rutin tiap tahun ada. Kemudian kita juga beri kesempatan kepada masyarakat petani untuk menjual langsung kepada konsumen. Jadi di tingkat petani, di sini ada produk yang serba lima ribu,” jelasnya.
Sambung Tisna, kalau kita bisa bandingkan dengan membeli di warung atau di pasar pasti jauh disini lebih murah. Seperti cabai, cengek, sekarang kan seratus ribu.
Tapi, di sini hanya dengan lima ribu dalam kemasan tertentu. Nah, kalau di tim itu pasti lebih murah dan lebih segar, produk-nya apa yang dihasilkan langsung dari kelompok-kelompok tani. Kegiatan tersebut hanya 3 hari, tapi gelarnya itu selama bulan puasa,” ujarnya.
Mengikuti perkembangan zaman terkait dengan sistem bisnisnya tutur Tisna , Kita hadirkan tadi karena memang sudah Kerja sama dengan kita.
“Ada beberapa pilihan Pertama, dari mulai pembiayaan produk yang akan ditanamnya dibiayainnya, seperti sarana produksi. Kemudian ada juga paket yang start-up awal, misalkan satu kelompok dalam satu daerah kalau skala besar bisa gabung dengan tani Dia bisa menjual produk-nya di Kecamatan itu dibantu pemasarannya oleh tani . Modalnya sampai lima juta,” tuturnya.
Terkait dengan Model-model bisnisnya lanjut Tisna, itu dibimbing oleh Kalimantan. Jadi kita ingin mendorong petani-petani kita, sebetulnya tidak terlalu tercakup pada umur.
“Kalaupun yang sudah Kami bisa mengikuti tren kebutuhan jaman, layak program millennial. Online sudah ada, ini resinya sudah online , kalau tani itu kan suatu syariat yang modern yang kuat modalnyai, itu pergerakannya juga se-Indonesia,” pungkasnya. (ud)