FAKAR dan TARUNA DARMA Bersihkan Sungai Ciroas Dari Aroma Kurang Sedap

BANJAR BBCom–Kepedulian masyarakat terhadap sungai saat ini sangat memprihatinkan, apalagi para pemuda dinilai kurang dalam menjaga kebersihan sungai, hal ini terlihat di aliran sungai Ciroas kondisinya saat ini sangat kotor, karena sudah  menjadi objek pembuangan sampah, hal tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat, padahal pemerintah Kota Banjar sudah memberikan sarana pembuangan sampah TPS (Tempat pembuangan sampah sementara) bahkan petugas sudah memberikan arahan tentang Program kebersihan lewat Dinas terkait.

Melihat pemandangan tersebut menarik kepedulian aktivis lingkungan hidup FAKAR Kota Banjar, mereka mengandeng salah satu karang taruna yang eksis di bidang kebersihan yaitu TARUNA DARMA, membuat program kebersihan sungai Ciroas. Konsep Bendungan Penghambat Sampah yang mereka bentuk, dilakukan dengan swadaya didasari oleh rasa kepedulian dalam menciptakan Lingkungan Sehat dan bersih.

Pengagas Kegitan Pemuda Peduli Sungai Ciroas Aceng Suherman (FAKAR) yang biasa di panggil Abah Aceng menurutnya  “pertama saya sangat prihatin kondisi sungai Ciroas yang di jadikan sarana pembuangan sampah oleh warga masyarakat yang tak bertanggung jawab, maka saya sebagai Aktivis lingkungan hidup merasa terpanggil dan mengajak kepada Aktivis yang lain untuk berbuat sesuatu dalam menanggulangi permasalahan di Sungai Ciroas. Ujarnya

Dikatakannya, Karang Taruna Darma yang exsis di bidang kebersihan merespon dan punya kepedulian yang sama sehingga bersih bersih sungai di lakukan pada tangal 15/10/2017 dengan peralatan seadanya hasil dari swadaya.

Ketua FAKAR Dede Supriadi mengatakan, kegitan komunitas peduli sungai Ciroas (KOMPASUCI ) ini, semoga bisa bermafaat buat warga sekitar aliran sungai.

“Ini merupakan bentuk penyadaran kepada pelaku pembuang sampah ke sungai bahwa pentingnya menjaga kebersihan sungai” tegasnya

“Kami membuat konsep bendungan sampah untuk menuntaskan permasalahan aroma yang tidak sedap terhadap sungai, kebersihannya untuk sementara bisa teratasi walau harus mengangkat sampah perhari bisa mencapai 7 karung, kegiatan tersebut sudah kami lakukan kurang lebih satu bulan”terang nya

Menutut Sri Hayati menambahkan, “kalau berbicara lingkungan hidup di kota Banjar, kami selaku aktivis lingkungan hidup miris melihat kondisi sungai Ciroas yang di penuhi sampah, yang disebabkan oleh kurang nya kesadaran warga terutama yang ada di bantaran sungai dalam membuang sampah sehinga sungai terlihat kotor dan menimbulkan bibit penyakit.

Hal senada juga dikatakan oleh bagian kepemudaan TARUNA DARMA Gilang “kami yang sudah terbiasa dengan permasalahan sampah sangat antusias dengan gagasan para aktivis lingkungan hidup karna kalau bukan sekarang kita mulai kapan lagi, inilah saatnya kita tunjukan bahwa kami pemuda yang tergabung dalam wadah karang taruna yang bernama TARUNA DARMA siap meneruskan kegiatan ini hingga berkelanjutan karna kalau bukan kita yang peduli siapa lagi ” pungkasnya.

Eksistensi aktivis lingkungan hidup dan karang taruna seharusnya di apresiasi oleh pemda setempat dan Dinas terkait karna kepedulian mereka membuat bersih Sungai Ciroas, karena hingga saat ini sampah sudah menjadi permasalahan dan menjadi PR buat Pemda Setempat. (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *