Empat Perusahaan Tambang Di Muaratara Hiraukan Pemerintah Daerah 

MUARATARA | BBCOM | Ternyata bukan hanya isapan jempol saja kabar perusahaan tambang di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muaratara) pandang sebelah mata pengelola wilayah. Hal ini sudah beberapa kali dialami oleh  Camat Rawas Ilir Kabupaten Muaratara, Syukur mengamini pandangan tersebut.

“Contohnya saja, saat kita minta  dokumen perusahaan, mereka hanya iya, iya saja, tapi sampai sekarang permintaan itu nggak diberikan juga,” kata Syukur saat dihubungi wartawan via telepon selularnya, Rabu 7 Desember 2022.

Menurut Syukur, ada 4 perusahaan besar pertambangan di wilayah tugasnya dan pihak kecamatan nggak punya dokumen mereka.

Perusahaan tambang itu adalah PT Bayan Kolindo Lestari  (BKL), Bara Sentosa Lestari (BSL), Gorbi Putra Utara dan PT Triariani.

“Satupun nggak ada yang mau memberikannya kepada kita, dokumen perusahaan mereka, jadi ya mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

Dikatakannya jangankan dokumen perusahaan, ada acara di kecamatan pun diundang tidak pernah hadir, kalau pun hadir paling hanya stafnya saja.

Karena itulah, Syukur tidak bisa  menjelaskan saat wartawan bertanya soal berapa luas masing-masing perusahaan tambang itu.

“Apalagi saya juga orang baru disini, baru lima bulan,” terangnya.

Soal apa sikap pemerintah kepada  perusahaan yang tidak menganggap pemerintah daerah ada, Camat Rawas Ilir bilang nggak tahu.

“Kami nggak bisa intervensi pak, karena mereka hubungannya di atas,” terangnya.

“Lebih baik bapak tanya saja ke mereka,” pintanya.

Soal sarannya itu, wartawan mengatakan sudah coba menghubungi tetapi tidak  dijawab, Camat Rawas Ilir menimpali. “Itulah, kami pun nggak dijawabnya,” timpalnya.

“Kantor pusat mereka saja, semuanya di Jakarta,” tambahnya.

Karena itulah, jangan heran kalau  kemudian terjadi aksi semau gua  perusahaan tambang kepada warga, tempat dimana dia berusaha.

Akibatnya jalan provinsi rusak, wilayah kecamatan Nibung berdebu (polusi), batu bara berceceran dijalan, acap terjadi kecelakaan.

Tidak hanya itu, jalan menjadi macet mobilitas warga terganggung, bahkan  sempat terjadi juga kebakaran kebun warga karena dump truck terbalik dan minyaknya tumpah.

Bahkan, saat sudah ada upaya Pemkab dan DPRD Muaratara untuk memediasi perusahaan dengan warga, mereka dengan  gampangnya melanggar solusi dari hasil mediasi tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Tata Ruang H Mochamad Basoeki Hadimoeljono saat dihubungi teleponnya aktif tapi tidak  diangkat, Rabu 7 Desember 2022.

Sehari sebelumnya, Menteri Basoeki juga sudah di SMS, tetapi belum ada balasan.

Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu juga sudah dihubungi untuk dimintai pendapatanya namun belum berhasil terbuhubung. (Sbr/rd) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *