LAHAT BBCom – Tercatat dalam dua bulan terakhir ini, tingginya curah hujan kerap terjadi bencana alam longsor, khususnya di area jalan dekat bukit dalam Bumi Seganti Setungguan. Baik yang menimpa tanah jalan penghubung Kabupaten Lahat ke Kota Pagaralam, maupun jalan yang menghubungkan Wilayah Lahat dalam Provinsi Sumatera Selatan ke Provinsi Bengkulu.
Tak terkecuali, hasil penelusuran BBCom pagi tadi Selasa (12/2/2019) ke lokasi amblasnya jalan aspal hotmix di Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat tepatnya di jalan tanjakan Tebing Pelumay Dusun II Desa Tanjung Kurung Ilir yang menjadi akses jalan penghubung ke Desa Tanjung Kurung Ulu.
Samrulah, warga setempat yang berhasil dimintai keterangan saat di lokasi, menerangkan bahwa amblasnya jalan terjadi sekitar dua bulan yang lalu diakibatkan hujan deras saat itu tanah amblas jatuh di ketinggian 4 meter ke sungai air salak yang persis berada di samping jalan. Akibatnya jalan mengurangi kelebaran tanah sekitar 30 centi meter dari lebar jalan semula 3 meter.
“Karena hujan deras yang terjadi beberapa bulan ini terus menerus melanda desa dan belum adanya perhatian pihak pemerintah untuk memperbaiki jalan amblas itu maka saat ini bisa adek wartawan lihat sendiri, pelebaran jalan sepanjang kurang lebih 15 meter telah berkurang mencapai 50 centi meter atau setengah meter, karena setiap hujan tanah jalan amblas ke jatuh ke sungai,” rincinya sembari menunjuk amblasnya kelebaran jalan berkurang.
Samrulah dan warga lainnya mengaku kejadian ini sudah diberitahukan kepada camat dengan harapan segera diperbaiki oleh pemerintah agar warga warga saat melintas di jalan tersebut tidak merasa takut dengam ancaman longsor yang lebih besar.
Terpisah Kepala Desa (Kades) Tanjung Kurung Ilir, Yuliansyah Putrawan. MS ditemui di Simpang Asam, Tanjung Tebat mengaku telah dua kali memberitauh camat secara lisan tentang longsor yang terjadi di desanya.
“Bahkan saat melintas di lokasi longsor, Pak Camat telah meninjau langsung ke lokasi longsor ketika akan menghadiri pembukaan acara kampung KB di desa sekitat dua minggu lalu. Beliau menyarakan kepada saya dan perangkat untuk segera mengajukan proposal ke Pak Bupati untuk dibangun bronjong mencegah kembali terjadi longsor,” urai Yuliansyah.
Saran Camat, tambah Yuliansyah, proposal pengajuan bantuan pembangunan bronjong di lokasi longsor telah diserahkan ke pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lahat. Namun, hampir satu bulan belum ada konfirmasi tentang jawaban proposal itu.
“Kami sangat berharap kepada Pak Bupati agar memperhatikan dengan memberikan bantuan dana pembangunan tembok penahan atau bronjong untuk mencegah putusnya jalan satu-satunya penghubung desa kami ke desa lainnya,” harap Yulian.
Sementara Camat Tanjung Tebat, Drs. Budi Santoso. M.Si saat dihubungi via ponsel menjelaskan terjadinya amblasnya jalan telah disampaikan kepada pihak Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Lahat untuk dianggarkan pembangunannya.
“Kami pihak kecamatan telah terjun langsung meninjau lokasi amblasnya tanah jalan yang mengubungkan desa dalam Kecamatan Tanjung Tebat dan hasilnya telah disampaikan ke dinas terkait untuk bisa segera diperbaiki oleh pemerintah,” lugas Budi. (Baraf Dafri. FR)