BPBD Kab.Bandung, Himbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ektrim Di akhir Tahun

Kab. Bandung | BBCOM – Bupati Bandung, Dadang M Naser menerbitkan SK Nomor 360/Kep.599-BPBD/2020 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Kencang/Puting Beliung dan Gempa Bumi di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, H. Akhmad Djohara meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem di akhir tahun. “Kebiasaan curah hujan cukup tinggi biasanya di akhir tahun dan awal tahun. Jadi, kepada warga untuk tetap siaga dan waspada,” ujar H. Akhmad saat wawancara di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Komplek Pemkab.

H.Akhmad Djohara yang akrab di sapa Ajo mengungkapkan bahwa bencana yang paling terasa adalah angin kencang, yang bisa menumbangkan pohon hingga menimpa rumah-rumah. Bahkan, lanjut Ajo, pohon tumbang tersebut bisa menghalangi arus lalu lintas.

“Dengan kesiap-siagaan petugas, kita bisa secepatnya mengevakuasi pohon-pohon tumbang itu. Sehingga nihil korban,” sambung Ajo

Kabupaten Bandung sendiri sudah menetapkan status siaga darurat bencana angin kencang, banjir hingga longsor. Bahkan status tersebut sudah dituangkan dalam SK Bupati Bandung.

“Saat ini, cuaca sudah mulai ekstrem dan hujan sudah mulai terjadi di sana-sini. Sehingga, untuk mewaspadai ini semua kita secepatnya menetapkan status siaga darurat,” tuturnya.

Dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, pihaknya sudah memetakan daerah rawan bencana, diantaranya Pangalengan, Ibun, Rancabali, Ciwidey, Cimenyan hingga Cilengkrang dianggap sebagai daerah rawan banjir bandang dan longsor.

“Kemudian jika curah hujan cukup tinggi, maka genangan akan terjadi disekitar Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Baleendah termasuk Rancaekek. Itu  yang perlu kita waspadai,” papar Ajo.

Di tengah pandemi Covid 19, BPBD Kabupaten Bandung melakukan cek dan ricek lokasi. Baik yang berkaitan dengan tempat pengungsian hingga jalur evakuasi di wilayah-wilayah rawan bencana.

“Sudah mulai kita assesment ke lapangan. Dimana mendirikan tenda, bagaimana mendistribusikan bantuan. Kan kalau ada wilayah yang ketika banjir terjadi kemudian daerahnya terisolir, bantuannya harus segera di supply mulai sekarang,” kata Ajo.

Ajo memastikan BPBD Kabupaten Bandung siap siaga 1×24 jam. Jika ada kejadian bencana, Ajo meminta masyarakat segera melapor ke aparat pemerintahan ke wilayahan dan pusdalop BPBD.

“Kita sudah lakukan jadwal piket sehingga kalau ada kejadian pada malam hari, tetap ada tim kita yang siaga untuk meluncur ke lokasi,” pungkasnya. (*R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *