Banyak Kendaraan Milintasi TOL, Waskita Sebut itu Tanggungjawab Kepolisian

OKI | BBCOM | Aktivitas kendaraan lewat di jalur Tol yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menjadi pertanyaan banyak orang. Pasalnya hingga saat ini tol PPKA dan Kayuagung-Palembang tersebut belum resmi dibuka untuk umum, namun terlihat ada kendaraan yang melintas.

Menurut Informasi yang dihimpun dari para pengendara tersebut, mereka keluar masuk pintu tol yang ada di Wilayah Kayuagung, baik untuk menuju Lampung maupun Palembang mengunakan jasa joki atau yang dikenal dengan istilah calo. Para calo mengizinkan kendaraan lewat dan membuka portal asalkan pengendara saling mengerti.

“Kemarin kami lewat jalan tolnya ditutup, ada penjaganya tapi kata yang jaga saling mengerti saja. Jadi intinya kami boleh lewat asal bisa mengerti dengan memberikan uang rokok,”kata salah satu pengendara yang enggan disebutkan namanya.

Tak tanggung-tanggung para joki ini juga menawarkan jasanya dengan cara terang-terangan kepada para supir dengan menunjukkan kertas bertuliskan ‘Tol Lampung’ ataupun ‘Tol lewat Lampung’ dan beberapa tulisan lain, seperti terlihat di Jalan Lintas Timur di Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung.

Menanggapi hal ini, pihak kontraktor Tol dari PT Waskita Karya justru terkesan melemparkan hal ini kepada pihak keamanan dalam hal ini kepolisian. “Kami sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menjaga agar tidak ada yang masuk ke areal tol,” Kata Perwakilan PT Waskita Karya, Usman Faqih. Saat dihubungi via telpon selulernya.

“Saya juga tidak tahu itu (ada calo), karena kita sudah serahkan ke Polres untuk pengamanannya. Kalau memang ingin masuk harus ada izinnya loh ya,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa di pintu tol di Kayuagung seperti di Celikah sudah dipasang rambu bahwa tidak boleh ada kendaraan lain yang masuk serta penjagaan.

“Kita sih berharap itu tidak ada yang masuk lagi ke situ. Di situ sudah ada rambu segala macam, selain itu bisa mengganggu pekerjaan juga,” ungkapnya.

Selain mengganggu aktivitas pekerja, kendaraan yang masih masuk tol ini juga berpotensi membahayakan dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Seperti kecelakaan lalu lintas yang terjadi beberapakali di ruas tol ini dalam sebulan terakhir yang salah satu korbannya adalah pekerja di proyek tol itu sendiri. (Pani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *