50 Ribu Siswa di Jabar Terdaftar Untuk Melanjutkan Pendidikan

JABAR BBCom– Program Sekolah Terbuka Pendidikan Menengah dan Pendidikan Jarak Jauh (SMA/SMK) di Jawa Barat, akan menarik masyarakat untuk  melanjutkan kembali ke sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Semenjak program tersebut digulirkan, ribuan anak usia sekolah kembali melanjutkan pendidikannya. Bahkan banyak juga peserta didik yang sudah menikah, ikut  sekolah lagi untuk menamatkan pendidikannya.

Kepala Bidang Pendidikan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), Yesa Sarwedi Hamiseno, M.Pd., mengatakan Disdik Jabar membuka pintu lebar-lebar bagi para anak didik yang ingin melanjutkan dan menamatkan sekolahnya. Kini, ada sekitar 50 ribu siswa lebih yang sudah terdaftar untuk melanjutkan pendidikannya. Ditambah lagi dari perusahaan Apindo sekitar 10 ribu siswa yang akan disekolahkan lagi.

Menurut Yesa, sekolah terbuka memiliki payung hukum yang tertuang dalam  Permendikbud Nomor 119 Tahun 2014 dan  Pergub nomor 16 tahun 2017 mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Mengenai anggaran Sekolah Terbuka, kata Yesa, semester ini akan dialokasikan di anggaran perubahan.

“Muda-mudahan dengan digulirkannya program Sekolah Terbuka dan PJJ ini angka partisipasi kasar (APK) beranjak naik. Alhamdulillah, semasa kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan, APK pendidikan menengah meningkat signifikan. Target 90 pada tahun 2018, insya Allah tercapai,” ujar Yesa ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Dikatakannya, saat ini kita lebih masifkan lagi dengan memperbanyak dan memperluas ke seluruh kabupaten/kota se-Jabar. Termasuk penambahan pembangunan ruang kelas baru (RKB) Sekarang, ada 6 daerah yang sudah dijadikan pilot project, yaitu Kabupaten Bandung Barat, Bandung, Cianjur, Garut, Bogor, Sukabumi. Dari 6 daerah tersebut, sudah ada 4.000 anak bersekolah di Sekolah Terbuka. Namun, karena tahun ini saja ada 170.000 anak belum melanjutkan sekolah ke jenjang SLTA, maka Disdik Jabar pada 2017 ini ingin menggarap sebanyak 100.000 anak.

“Asumsi kita 100.000 anak masih belum tercapai. Untuk mencapai jumlah 100.000 anak tersebut tidaklah mudah, karena masih ada persepsi masyarakat bahwa Sekolah Terbuka yang dilakukan oleh Disdik Jabar dianggap tidak serius. Padahal SMA/SMK Terbuka itu adalah sekolah formal yang menginduk ke sekolah regular, baik negeri ataupun swasta, dan mendapatkan anggaran dari Pemprov Jabar maupun Pusat, baik berupa BOS, maupun PMU-nya, sehingga tidak dikenakan biaya pendidikan alias  gratis.” paparnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *