Canda, tawa , suka , tangis, keluh, dan kesah bersama sahabat adalah warna dalam kehidupanku. Tanpa mereka hidupku bagaikan sup tanpa garam dan sebuah lukisan tanpa warna.
Sahabat buat ku adalah orang yang akan memeluk saat dalam tangis, yang memberi bahu saat butuh sandaran, dan yang akan dengan tegas memberitahu saat salah dalam bertindak. Sejak keci aku memiliki beberpa sahabat. Mereka adalah manusia yang bersatu dengan karakter yang jauh berbeda.
Mereka yang setiap hari libur mengajakku bermain, dengan penuh kesederhanaan. Permainan yang hanya menggunakan beberapa sambungan karet. Setiap siang menuju sore kami selalu bermain, bahkan sampai berkeliling komplek rumah sekitar kami. Waktu terus berlalu kita tetap seperti anak-anak mungil yang tidak bias terpisahkan.
Bersama mereka aku selalu menceritakan banyak hal, entah itu masalah keluarga maupun masalah pribadi yang sangat mendalam. Tidak hanya bermain, kami juga menyempatkan diri untuk saling mendoakan satu sama lain.
Setiap masalah yang kami punya adalah suatu yangharus kami jaga. Tidak hanya kami yang bersahabat orang tua kami pun sama saling berbagi satu sama lain. Belajar bersama demi mewujudkan mimpi kami masing-masing. Aku selalu berharap tidak akan ada yang bias memisahkan kami.
Berharap boleh saja bukan? Namun, takdir berkata lain. Saat aku dan mereka mulai dewasa, tidak lagi memakai seragam putih merah. Kami mulai berpencar, hatiku sungguh tidak rela untuk berpisah, apa daya demi mewujudkan mimpi yng berbeda. Teleppn gengam yang menjadi alat dalam kami berkomunikasi jarak jauh. Keadaan telah berubah, namun doa dan rasa saying ku terhadap mereka tidak akan pernah berhenti.
Aku sangat bersyukur memiliki sahabat yang luar biasa, yang selalu menjadi penopang dalam hidupku. Setiap senyum yang mereka tunjukkan adalah semangat untukku. Hari terus berjalan, waktu terus berputar, mimpi harus terus terwujud. Pertemuan yang biasanya setiap hari kini mempunyai waktu yang tidak terduga.
Setiap pertemuan kami selalu mempunyai topik baru untuk dibahas. Setiap dari kami berbagi kisah di tempat kampus dan pekerjaan kami masing-masing. Senang dengan mereka yang kini telah dewasa, mempunyai tanggung jawab lebih dalam hidup. Sahabat selalu punya rasa hangat tersendiri. Sahabat tidak akan pernah meninggalkan sahabatnya.
Sahabatku di mana pun kalian berada sekarang, aku akan selalu mengirim doa yang terbaik untukmu. Aku selau berharap kalian akan selalu ingat masa kecil hingga sekarang terlalu banyak memori kita, dan sangat indah untuk dikenang. Aku mengasihimu sahabatku.
Penulis : Ayu Ester Simanjuntak // Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta