KAB BANDUNG | BBCOM | Pelayanan BPR Kerta Raharja tetap berjalan optimal, walaupun progres pembangunan kantor cabangnya terkendala cuaca. Pimpinan BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay, Bayu Andriatna, ST, mengungkapkan bahwa pembangunan Kantor Cabang BPR Kerta Raharja di Ciparay, menggunakan anggaran sebesar Rp.1,5 Milyar. Walaupun ada kendala dalam proses pembangunan, Bayu memastikan jika pelayanan bank kepada nasabah masih berjalan dengan baik.
“Kita sebagai bank akan terus memberikan keringanan kepada masyarakat, dalam arti restruktural kredit. Alhamdulilah, ditengah pembanguan dan pandemi masyarakat masih percaya kepada kami, malahan nasabah baru terus berdatangan,” ungkap Bayu saat wawancara via telepon, Senin (13/4).
Menurut Bayu, pembangunan kantor BPR Kerta Raharja Cabang Ciparay terkendala oleh cuaca ekstrim di Kecamatan Ciparay. Jika turun hujan, maka mudah terjadi banjir. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman material pembangunan. Dengan demikian, sampai saat ini, pembangunannya baru mencapai kurang lebih 45%-50%. Selain cuaca, keterlambatan penyelesaian pembangunan, juga disebabkan oleh space tanah yang kecil, sehingga menyulitkan dalam pergerakan alat untuk membuat pondasi bangunan.
“Kita sudah menjalankan amanat penyertaan modal. Memang kalau di SPK Awal, pengerjaannya sekitar tiga bulan, artinya harus selesai April 2020. Kita sudah koordinasi dengan tim pelaksana dan tim pengawas, guna mengajukan adendum terkait tenggang waktu, rencananya meminta perpanjangan waktu selama satu sampai satu setengah bulan. Saya tegaskan tidak ada penundaan pembangunan, sehingga pembangunan tetap berjalan,” papar Bayu.
Pembangunan kantor cabang ini, sambung Bayu, sudah direncanakan sejak tahun 2017. Tetapi, memang sejak awal sudah ada revisi dari bagian perencanaan. Setelah tahap perencanaan pembangunan sudah diselesaikan, kemudian lanjut ke tahapan pelaksanaan dan pengawasan, ternyata banyak perubahan juga yang harus dilakukan. Jadi, tidak serta merta hasil perencanaan bisa diterapkan saat pelaksanaan,” pungkas Bayu. (*R)