BANDUNG BB.Com–DPRD Jabar mengapresiasi penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Pentas Seni Antar Daerah Perbatasan (Porsenitas) ke-V. Selain itu, dewan meminta daerah perbatasan saling memperhatikan agar dapat dirasakan langsung masyarakat.
Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, selain berkompetisi secara sehat antarkabupaten kota daerah perbatasan, sebaiknya setiap daerah perbatasan menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik. Pasalnya, daerah perbatasan menjadi akses yang sering dilalui oleh setiap daerah yang berada di Jabar. Pemerintah Provinsi Jabar sesuai dengan kewenangannya mengikuti mekanisme aturan yang berlaku dalam penyaluran bantuan.
“ Sehingga bantuan ke daerah yang terkoneksi manfaatnya langsung dirasakan daerah perbatasan. Setidaknya perbatasan ada perhatian karena daerah sering dilalui,” ujar Ineu seusai pembukaan Porsenitas ke-V di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Selasa (13/12/2016).
Dia menambahkan, banyak akses yang dapat dilakukan untuk pengembangan daerah perbatasan. Kedepan, Poresnitas harus selalu diusulkan perencanaan dari masing-masing kabupaten kota agar programnya berkesinambungan.
“Pengawasannya memang dari provinsi, usulannya dari daerah yang harus masuk dalam penganggaran,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, gagasan Kunci Bersama tersebut sangat bagus sekali untuk menjalin kerjasama yang sinergis bagi kemajuan daerah perbatasan.
“Jalinan kerjasama yang dilakukan Kunci Bersama ini diantaranya untuk dunia pendidikan, sosial, dan infrastruktur. Sebab, saat ini banyak daerah yang berada di perbatasan kurang diperhatikan. Jadi, kegiatan ini sangat baik,” katanya.
Dalam acara tersebut, hadir pula antara lain Aang Hamid Suganda (Kepala Badan Kerjasama Antar Daerah Kunci Bersama), Bupati Ciamis Iing Syam Arifin, Bupati Kabupaten Kuningan Utje Hamid Suganda, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto P.
Kunci Bersama terdiri atas Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah), dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah).
Kunci Bersama sendiri dideklarasikan di Kuningan pada 11 Juni 2011 oleh Bupati Kuningan saat itu, Aang Hamid Suganda. Saat awal deklarasi, terdiri atas Kabupaten Kuningan, Cirebon, Ciamis, Majalengka, serta anggota lainnya dari Jateng yakni Kabupaten Cilacap dan Brebes.
Motivasi pendiriannya sedari awal hingga kini meningkatkan pembangunan daerah perbatasan yang notabene tertinggal. Dalam beberapa tahun pertama, kerjasama antar daerah perbatasan berhasil dilakukan seperti pembangunan jalan antar provinsi, waduk untuk cadangan air pertanian di Kuningan mengairi sawah seluas 7.000 hektar di Brebes dan 1.000 hektar sawah di Kuningan, hingga pendirian Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah perbatasan Brebes dan Kuningan.
Iwa melanjutkan, kerjasama antar kota/kabupaten ini juga bisa ditekankan dalam membangun daerah perbatasan, seperti jalan serta irigasi yang mendukung kabupaten/kota perbatasan. Maka dengan begitu, harus ada jalinan serta hubungan khusus untuk kabupaten/kota yang terhabung Kunci Bersama ini.
“Malah dalam program Kunci Bersama, masalah sosial yaitu menanggulangi orang gila juga bisa dicari solusinya, jangan sampai saling lempar antar daerah,” ujarnya.
Sekda menambahkan, jika antar kota/kabupaten yang berada di perbatasan tidak menjalin hubungan yang erat, otomatis masalah-masalah yang terjadi di daerah perbatasan tidak akan tertanggulangi.
“Dengan begitu, daerah yang tertinggal di daerah perbatasan bisa setara pembangunannya dengan daerah lainnya yang lebih maju,” katanya. (**)