PT DI Ferry Flight 1 Pesawat ke Thailand
BANDUNG BB.Com–PTDI telah melakukan kegiatan ferry flight 1 (satu) unit pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft Royal Thai Police (RTP) dari PTDI ke Thailand, Jumat (25/11) di Hanggar Final Assy Fixed Wing PTDI, Jl. Pajajaran No. 154 Bandung.
Executive Assistant Managing Director Thai Aviation Industry Co. Ltd. (TAI), Group Captain Manoon Nangern datang didampingi Direktur Utama PTDI, Budi Santoso meninjau persiapan ferry flight pesawat terbang pesanannya yang akan digunakan oleh Royal Thai Police.
Pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft RTP ini diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Internasional Hat Yai, Thailand bagian selatan di dekat perbatasan Malaysia. Setelah itu, pada 26 November 2016 ferry flight akan dilanjutkan ke Bandara Internasional Don Muang, Bangkok, Thailand. Selanjutnya pesawat akan melakukan Final Acceptance oleh Royal Thai Police selaku end user.
Penandatanganan kontrak pengadaan 1 (satu) unit pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft telah dilaksanakan tanggal 19 September 2014 antara PTDI dengan Thai Aviation Industries Co., Ltd (TAI). Kontrak pengadaan 1 unit CN235-220M Multi Purpose Aircraft merupakan implementasi dari Industrial Collaboration Agreement antara PTDI dan TAI yang telah ditandatangani pada tanggal 17 September 2013 di Bandung.
TAI merupakan mitra kerja PTDI untuk menguasai pasar pesawat terbang kecil dan medium di Thailand. TAI dapat melakukan penjualan, memodifikasi, mengkostumisasi dan perawatan berbagai pesawat terbang termasuk CN235, NC212 dan N219 buatan PTDI.
Pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft ini dapat digunakan sebagai VIP, troop transport, medical evacuation, passanger transport, dan cargo yang dapat dipasang bergantian sesuai dengan kebutuhan operasional Royal Thai Police. Pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft dilengkapi pintu depan yang bisa dipakai sebagai pintu masuk/keluar untuk VIP/VVIP, dan pintu belakang khusus yang dibuka ke arah dalam dan cukup besar untuk dipakai saat operasi terjun payung.
Sementara ramp door tetap ada untuk keluar masuk barang, yang ukurannya cukup besar ataupun dapat dimasukkan kendaraan kecil. Berdasarkan evaluasi TAI, satu pesawat terbang dengan kemampuan untuk berbagai misi dianggap lebih menguntungkan dari pada membeli beberapa pesawat terbang yang masing-masing dengan satu atau dua misi saja.
“Pembelian CN235-220M ini menambah jumlah pesawat terbang yang terbang di udara Thailand karena sebelumnya 2 (dua) unit CN235-220 telah digunakan oleh MoAC Thailand”, kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso.