CIAMIS | BBCOM | Akibat Kurangnya transparansi terkait pembangunan program air bersih pipanisasi, Ratusan warga dari Dusun Bulaksitu menggeruduk kantor desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa barat, Senin (30/12/2024)
Pantauan BBCOM di lapangan, warga berbondong-bondong memasuki aula Desa guna melakukan audiensi dan menyampaikan aspirasinya yang selama ini dikeluhkan.
Nampak pada kegiatan tersebut hadir para unsur muspika, Kabid DPMD, jajaran perangkat Desa, beserta unsur TNI dan polri guna menjaga Kamtibmas selama kegiatan audien berlangsung aman dan kondusif.
Dalam audiensi tersebut, warga mempertanyakan terkait pembangunan yang di sinyalir ketidak sesuaian harga antara di RAB dengan barang yang di belanjakan.
Menyikapi permasalahan tersebut, warga dusun bulak situ pun sebelum pernah melakukan pertemuan 14 kali dengan pihak pemdes namun tidak ada titik temu. Dan pihak BPD pun sudah berupaya memfasilitasi dan melakukan pertemuan dengan pemdes Banjaranyar terkait pekerjaan di dusun tersebut, namun hasilnya nihil.
Asep selaku Ketua badan permusyawaratan desa (BPD) mengatakan,” Kami dari pihak BPD sudah melakukan upaya musyawarah terkait permasahan pembangunan pipanisasi sampai 14 kali pertemuan dan tida menghasilkan kata mufakat,”
“Warga mempertanyakan bagaimana mekanisme pembelanjaan dan
Kejelasan administrasi,” imbuhnya.
Sampai sekarang adalah pertemuan yang ke 15 kali, warga sudah merasa geram karna merasa di permainkan juga di bohongi,terang Asep
“Warga menuntut, kepala desa harus menindak tegas bagi pelaku atau pun yang terlibat dalam pembangunan pipanisasi, yang sudah menimbulkan kerugian,”
Diketahui pada kesempatan audien tersebut, warga juga menuntut supaya oknum harus bertanggung jawab untuk penggantian uang tersebut dan segera mengundurkan diri menjadi perangkat desa.
“Kedepannya, pemdes Banjaranyar lebih tertib lagi baik adminitrasi maupun tupoksinya masing masing perangkat desa,”
Endang, selaku sekretaris desa banjaranyar menyampaikan permohonan maaf nya atas kesalahan yang telah di ia lakukan. Dirinya sadar betul dan siap bertanggung jawab dan menerima konsekwensinya.
Sekdes menjelaskan terkait perbedaan harga pada Nota dengan RAB. dirinya pun mengakui tidak seharusnya terlibat dalam pembelanjaan langsung, yang semestinya pembelanjaan barang dilakukan oleh tim TPK dusun.
Dacep selaku anggota LPM dari dusun bulaksitu menjelaskan, bahwa dirinya dalam pembangunan pipanisasi tersebut tidak pernah dilibatkan. Baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pekerjaan.
“Yang menjadi gejolak dimasyarakat sampai hari ini datang ke Desa didasari ketidak sesuaian antara di RAB dengan barang yang di belanjakan. dan tidak ada transparasi dari pihak desa terhadap masyarakat,”
” Kami pernah mempertanyakan prihal pekerjaan ini kepada kasi ekbang, pasalnya sepengetahuan saya beliau yang punya kapasitas untuk pembangunan di desa,”
“Namun sayang sekali ekbang pun tidak tahu menahu, bahkan sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam pembangunan pipanisasi tersebut,” imbuhnya.
Diketahui, hasil kesepakatan audien yang dilakukan di aula desa.Pelaku siap untuk mengganti uang yang di anggap merugikan masyarakat dengan uang sendiri, dan pelaku juga akan di rotasi jabatannya oleh kepala Desa. (D_ Hendra)