BANJAR BBCom – Kasus dugaan kekerasan anak di bawah umur yang terjadi di SMKN 2 Banjar, Jawa Barat, ternyata mendapatkan tanggapan sekaligus perhatian serius dari berbagai kalangan khusus nya para pemerhati di dunia pendidikan dan perlindungan anak di bawah umur.
“Negara saat ini sangat serius melindungi anak dari apapun permasalahannya baik di kota atau di kabupaten manapun itu tetap harus mendapat perlindungan hukum, jangan sampai anak merasa terintimidasi oleh apapun, makanya saya nitip kepada pengurus di dinas unit P2TP2A untuk segera menindaklanjuti permasalahan ini, harus serius dalam menagani kasus kekerasan terhadap anak,”Ungkap Andy MH dari P2TP2A Divisi Hukum, pada BBCom Selasa (24/4) di Tasikmalaya.
Tidak hanya Andy yang geram terhadap kasus ini, tanggapan juga datang dari ketua Umum Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Banjar Joko Nurhidayat yang ikut Prihatin dengan Kasus dugaan kekerasan yang menimpa siswa SMKN 2 Banjar.
“Pertama saya menyesalkan adanya perilaku yang kurang baik dalam dunia pendidikan, ini harus menjadi perhatian bersama buat para orang tua murid, karena hukuman itu akan terjadi kalau murid/siswa melakukan kesalahan. Harus dikomunikasikan betul terkait kejadian dan insiden yang telah terjadi saat ini,” katanya
Joko juga melanjutkan, “Karena fotret seperti ini harus menghasilkan efek jera buat semuanya, bukan hanya para pendidik tapi juga orang tua siswa harus ikut berpartisipasi aktif agar kejadian ini tidak terulang kembali, karena dunia pendidikan adalah wadah atau wahana sebagai pembentukan regenerasi bangsa kedepan, saya mendukung langkah kepolisian selaku penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus ini secara tuntas.”pungkas nya kepada BBCom (Johan)