BANDUNG | BBCOM | Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Citarum Harum Multihelix Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, kelompok KKN yang berlokasi di Kelurahan Pasirkaliki berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan mural di minggu terakhir pelaksanaan KKN nya. Minggu (09/02/2020).
Kegiatan mural ini tepatnya berlokasi di Sungai Cikakak yang merupakan salah satu aliran sungai Citarum dengan bertemakan Citarum Harum, tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarkat Kota Bandung pada umumnya dan masyarakat Pasir Kaliki pada khususnya untuk menjaga sungai agar tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
Seperti yang kita tahu, sungai merupakan sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Banyak makhluk hidup lain selain manusia seperti hewan dan tumbuhan yang menjadikan sungai sebagai habitat dan masyarakat lokal menjadikan sungai sebagai sumber penghidupan mereka. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan sungai membuat kelompok KKN ini tergerak hatinya dan mencari cara untuk mengkampanyekan sungai bersih melalui pembuatan mural.
Rendahnya kesadaran warga akan kebersihan lingkungan, kini Sungai Citarum identik namanya dengan sungai sejuta sampah. Dengan adanya kegiatan mural di dinding Sungai Cikakak ini, diharapkan mampu menjadi salah satu sarana untuk menyadarkan masyarakat agar menjaga kebersihan alam dan sekitarnya. Mural ini bisa dijaadikan sebagai solusi alternatif untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya tidak membuang sampah di sungai dan bisa menjaga kebersihan lingkungan. Dengan tema “Cikakak Berseka” ini memiliki arti bahwa sungai di lokasi tersebut (Sungai Cikakak) bersih, asri, dan terhindar dari pencemaran lingkungan.
Dengan didukung oleh lokasi yang “strategis” karena banyak dilewaati atau dikunjungi oleh orang yang secara tidak langsung melihat mural tersebut karena bertempat di jalan raya dan muralnya begitu besar dan luas.
Di samping itu, mahasiswa KKN kelompok Kelurahan Pasir Kaliki turut mendukung kegiatan Pemerintah Kota Bandung yaitu Kang Pisman agar nantinya sampah-sampah khususnya sampah non organik dapat berkurang dan tidak ada lagi masyarakat yang bingung membuang sampahnya yang berujung pada membuang sampah ke sungai. (Ica & Dikrus)