BANDUNG BB.Com — Mirza Zulhadi kembali menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat. Mirza didaulat secara aklamasi menjadi Ketua PWI Jabar untuk masa bakti 2016-2021, dalam Konferensi PWI Provinsi Jabar yang digelar Rabu hingga Kamis (9-10/11), di Hotel Grand Arsilia, Jalan Pelajar Pejuang 45 Bandung.
Konferensi dibuka Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, dihadiri Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, dan undangan lainnya.
Dalam sidang pleno penjaringan calon, tidak ada calon lain yang diajukan maupun mengajukan. Hanya Mirza yang diusung oleh lebih dari 25 peserta. Rapat pleno yang dipimpin M. Syafrin, akhirnya secara aklamasi menunjuk kembali Mirza untuk memimpin PWI Jabar.
Sedangkan pengurus inti yang terpilih tim formatur yang diketuai Mirza Zulhadi, antara lain Wakil Ketua Bidang Organisasi, M. Syafrin; Wakil Ketua Bidang Advokasi, H. Agus Dinar; Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Wawan; Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan, H. Firman Hidayat; Sekretaris, Wawan S.; Wakil Sekretaris, Dedi S; Bendahara, Refa Riana; dan Wakil Bendahara, Ati Suprihatin.
Dalam konferensi yang diikuti sekitar 490 peserta dan 52 peninjau, dari perwakilan kota/kabupaten se-Jabar itu juga telah terpih Dewan Kehormatan PWI (DKP) PWI Provinsi Jawa Barat.
Dalam pemilihan DKP ini, tampak lebih seru dibanding pemilihan ketua. Dari tiga calon yang diajukan pada pemilihan tertutup yang berlangsung sampai sekira pukul 02.30 itu, nomor urut dua Noe Firman berhasil terpilih sebagai Ketua DKP, dengan mengumpulkan 171 suara, disusul nomor urut satu Makali dengan 121 suara, dan nomor urut tiga, Yuyun, mendapat 39 suara.
Ketua terpilih, Mirza Zulhadi, dalam sambutannya berharap kepengurusan PWI Provinsi Jabar yang baru saja terpilih bisa menjalankan organisasinya lebih baik lagi ke depan.
Mirza juga berjanji akan berusaha memperbaiki kinerja organisaai yang sebelumnya dirasa belum maksimal serta akan berupaya merealisasikan aspirasi yang disampaikan PWI kota/kabupaten.
Dalam sambutan pembukan konferensi, Wagub Jabar, Deddy Mizwar, menekankan kualitas profesi jurnalis agar terus diperbarui sesuai dengan kebutuhan dan kondisi zaman.
Deddy Mizwar juga berharap, kesejahteraan wartawan tetap harus menjadi hal yang penting dan diperhatikan.
“Dengan konfrensi 5 tahun sekali, menarik soal kompetensi, sekarang hampir ada sertifikasi kompetensi. Harus diperhatikan kesejahteraannya,” ujar Deddy
Menurutnya, sepak terjang jurnalis patut diapresiasi, salah satu indikasinya, jurnalis mampu mengawal transisi rezim menuju sistem demokrasi dan mengawal kinerja pemerintah untuk terwujudnya kinerja transparan dan akuntabel.
Tidak terpisahkan sejarah bangsa, PWI berhasil mewujudkan kedaulatan dan mengawal pilar penting demokrasi birokrasi di tingkat daerah.
Deddy Mizwar mengatakan, progresivitas media sangat berpengaruh dalam menekan persentase indeks korupsi.
Semetara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Margiono, mengatakan Jawa Barat salah satu terbaik dalam UKW (Uji Kompetebsi Wartawan). Saat ini wartawan di Jabar yang sudah lulus UKW mencapai 400 orang, urutan ke dua setelah Jawa Timur yang sudah mencapaj 700 orang lulus UKW.
“Ke depan diharapkan bisa lebih banyak lagi. Wartawan yang belum UKW, segera berkordinasi dan ikut UKW,” kata Margiono.
Tahun depan, tutur Margiono, hanya wartawan yang bersertifikat yang bisa bekerja secara luas. (ADUN)