PANGANDARN BBCom-Orang tua korban pelecehan seksual oknum ustadz di kecamatan Padaherang meminta MUI untuk tidak melindungi oknum ustadz tersebut. Karena kejadian ini bukan baru pertama kali terjadi, ujar Hendra orang tua korban pelecehan seksual pada Bbcom.
Jelas Hendra awalnya ia menganggap bahwa informasi tersebut gurauan, namun dirinya kaget, pengakuan anaknya yang mengatakan bahwa ustadz sering melakukan perbuatan yang tidak sewajarnya. Yaitu meraba-raba bagian yang dilarang.
Sementara Kepala Desa Padaherang Suryati yang mendapat informasi tersebut, langsung bergerak cepat dirinya mendatangi anak yang menjadi korban, atas pengakuan para korban mengakui telah dilecehkan dan diraba-raba oleh oknum ustazd, ungkap Melati ( nama samaran)
Bertempat di aula Desa Padaherang (11/12) Hendra dan ketiga orang tua korban yang di hadiri Kapolsek, intelkam, Babinmas, oknum ustadz, ketua MUI, sekwilmat Sekdes Padaherang dan awak media, pada awalnya musyawarah berjalan lancar dan orang tua korban legowo memaafkan ustadz SN. Dan ustadz mengakui kesalahan yang telah melakukan pelecehan, dirinya meminta maaf kepada orang tua korban agar kasusnya diselesaikan ditingkat muspika dan dirinya berjanji bilamana kedepan terulang lagi siap di kepolisikan.
Ironisnya, musyawarah ini memanas saat ketua MUI angkat bicara, yang mengatakan kalau ada yang tersakiti dibawah naungan MUI dirinya ikut sakit. Atas pembicaraan tersebut orang tua korban meminta pada MUI agar tidak melindungi oknum ustadz SN, yang sudah jelas mengakui kesalahan nya. namun pertikaian itu akhirnya dapat diredam Kapolsek dan sekmat, musyawarah pun bubar tanpa ada keputusan.(Budi)
