OKI | BBCOM | Pembagunan pintu air yang semestinya menjadi akses penunjang untuk mengatur tensi air di sungai untuk melancarkan aliran air sungai agar meminimalisir banjir tampaknya tidak terjadi, pada pembagunan pintu air yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Hal itu terungkap seperti berita yang di lansir sebelumnya, pembagunan pintu air di jembatan perbatasan antara Kelurahan Jua-Jua dan Kelurahan Sidakersa tidak berfungsi, justru pembagunan pintu air tersebut menimbulkan masalah bagi masyarakat kelurahan sidakersa yang tinggal di bantaran anak sungai komering.
Pasalnya, masyarakat kelurahan Sidakersa yang bermukim di pinggiran anak sungai Komering ini terdampak banjir yang tidak kunjung surut, dimana air yang menguap dari aliran anak sungai komering itu tidak mengalir ke induk sungai Komering karena pintu air tidak berfungsi.
Adanya dugaan ketidak profesionalan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten OKI dalam merencanakan pembagunan menjadi penyebab awal masalah tersebut.
Diketahui, pekerjaan kontruksi pembagunan pintu air Jua-Jua yang telah selesai tender dikerjakan oleh CV Mutiara Indah Makmur, dengan pagu anggaran sebesar 495 juta terkontrak 491 juta. Sumber dana yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Tahun 2022.
Seperti yang disampaikan langsung oleh Aliyun (72) masyarakat sidakersa RT 2 lingkungan 1, ia mengatakan, sebelumnya memang daerah dibantaran anak sungai Komering tepatnya yang tinggal di kelurahan Sidakersa kerap menjadi langganan banjir akan tetapi air cepat surut karena mengalir ke induk sungai Komering.
“Semenjak pintu air itu di buat, air sulit untuk surut mungkin dampak karena penutupan pintu air itu kurang ke bawah. Selama ini memang sering banjir tapi cepat kering karena air langsung mengalir ke sungai depan,” kata Aliyun.
Aliyun berharap, peran dari pemerintah kabupaten OKI melalui instansi Dinas PUPR untuk segera memperbaiki pintu air yang telah di buat, agar problem air yang mengendap dapat mengalir sebagaimana mestinya.
“Harapan kami semoga arus aliran sungai ini diperbaiki, terutama pintu air agar mengalir,” ujarnya.
Menanggapi permasalahan itu, Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten OKI, Febriansyah Wardana mengatakan, ia telah menghubungi langsung pihak Dinas PUPR Kabupaten OKI untuk mempertanyakan permasalahan tersebut.
“Semalam sudah langsung saya follow up berita viral itu ke Ahmad, memang ia (Ahmad Sulaiman Sekertaris Dinas PUPR Kabupaten OKI/Red) mengakui ada sedikit kesalahan teknis dalam pembagunan pintu air itu. Jadi dasar air nya itu, yang di cor itu memang lebih tinggi sehingga air di sekitaran lingkungan itu tidak dapat mengalir ke induk sungai, jadi istilahnya air itu menahan bukan mengalir,” kata Febri kepada Indodaily.co, Kamis, (25/05/2023).
Febri menjelaskan, ia telah meminta solusi kepada pihak Dinas PUPR untuk mengatasi permasalahan pembagunan pintu air yang tidak mengalir.
“Mereka (Dinas PUPR Kabupaten OKI/Red) berjanji akan memperbaiki masalah itu, informasi dari mereka katanya saat ini kondisi sedang banjir, rencana mereka akan memperbaiki namun saat ini belum bisa dikerjakan karena kondisi itu, saya juga tolong dibantu kepada rekan media untuk dipantau apakah benar kondisinya banjir, jika posisinya ternyata tidak banjir mereka tidak ingin perbaiki akan kita tindak lanjuti lagi,” jelas Febri.
Febri menambahkan, untuk realisasi perbaikan akan dilihat dulu bagaimana teknis nya seperti apa, ia juga meminta permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak akibat permalasahan pintu air yang tidak mengalir dan mohon untuk bersabar.
“Nanti kita lihat dulu untuk teknis perbaikan nya itu seperti apa, jika proyek itu masih dalam masa perawatan itu tanggung jawab kontraktor, saya juga tidak tahu selesainya proyek pembagunan pintu air itu kapan dan di terimanya kapan. Pesan saya kepada masyarakat sekitar yang terdampak, kami dari DPRD juga meminta maaf karena adanya kesalah teknis dalam pembangunan itu, kami harap pihak dari Dinas PUPR untuk lebih teliti lagi dalam fungsi pengawasan mereka, terus untuk masyarakat di mohon untuk bersabar,” tandasnya. (Pani)