BANJAR BBCom – Sanksi saling pukul menggunakan sepatu, ke tubuh temannya di lakukan sejumlah siswa SMKN 2 Banjar, yang masuk kesiangan
Hal tersebut di lakukan sesuai intruksi Kepala Sekolah SMKN 2 Banjar, Maman Sudirman, Jumat (20/4/2018).sebagai bentuk disiplin yang di terapkan oleh kepala sekolah yang baru sebulan bertugas di SMKN 2 yang sebelum nya bertugas sebagai kepala sekolah di Salah Satu sekolah di Rajadesa
Akibat dari sangksi tersebut kelompok siswa yang kesiangan dan berjumlah enam orang sampai mengalami luka lebam.
Salah Satu orang tua siswa, Ruhanda (50), tidak terima dengan perlakuan tersebut segera melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor SPKT Polres Banjar, Sabtu (21/4/2018).
Pengaduan itu, diterima P.S.Kanit 1 SPKT POlres Banjar, Bripka. Asep Abdul Latif dengan Surat Tanda Terima Laporan/Pengaduan Nomor: LP / B / 222 / IV / JBR / SPKT / RES Banjar.
Ketika di kompirmasi orang tua korban Ruhanda(50) memberikan keterangan ” Sangksi saling pukul menggunakan sepatu termasuk anak saya, saat itu sebanyak 6 orang. Seorang diantaranya anak Pensiunan anggota polisi Polres Banjar,Selain itu, ada puluhan siswa lainnya yang disanksi berbeda karena kesiangan masuk sekolah. Kami berharap kasus ini diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Ruhanda, Minggu (22/4/2018).
Akibat kasus kekerasan itu, Ruhanda dan istrinya, Neneng Sadiah (50), mengatakan anaknya Rizky Ramdani, saat ini merasa trauma dan tak mau masuk sekolah lagi.
“Muka anak-anak saya mengalami luka lebam, bonyok. Saat ini sudah divisum,” kata Ruhanda.
Peristiwa pemberian sanksi yang diintruksikan langsung Kepala Sekolah SMKN 2 Banjar, Maman Sudirman, supaya saling pukul ke tubuh siswa yang sama kesiangan menggunakan sepatu itu, terjadi pada di lingkungan SMKN 2 Bajar pada Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 08.30 WIB.
Dijelaskan Rizky, akibat kesiangan itu, dirinya bersama temannya disuruh jalan bebek. Kemudian, diharuskan membuka sepatu masing-masing dan saling berhadapan dengan siswa yang kesiangan. Selanjutnya, disuruh saling pukul.
“Pipi kanan dua kali, kiri dua kali,dan Saat itu disuruh Pak Kepala Sekolah,” ucap Rizky, saat curhat kepada orang tuanya.
Menurut Ny.Neneg,orantua Rizky mengatakan, tadinya kasus ini tidak akan dilaporkan ke polisi. Berhubung sudah dinilai diluar batas kewajaran, luka lebam yang dialami anaknya terlihat serius dan ada rasa trauma, besoknya sejak peristiwa itu (Sabtu, 21/4/2018) dilaporkan ke Polres Banjar.
Ditempat terpisah, Kepala SMKN 2 Banjar, Maman Sudirman, membantah, dirinya menyusuruh memukul siswa yang kesiangan itu sampai wajah.
“Saat itu hanya menyuruh memukul ke bagian kaki saja dan itu pun banyak saksi,itu di lakukan sebagai bentuk sangksi karna ketika di tanya mereka menjawab itu sudah budaya di sekolah ini dan saya selaku kepala sekolah kecewa dan ini bukan budaya ,mau seperti apa kalau budaya seperti ini,” kilah Maman (Johan)
Saya sebagai anak sekolah miris liat anak seumuran saya di beri hukuman seperti itu