JAKARTA BBCom-Terpilihnya Diaz Faisal Malik Hendropriyono menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPN PKPI) mendapat apresiasi dari kader di daerah.
Pria yang akrab disapa Diaz Hendropriyono ini terpilih secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa (KLB) DPN PKPI yang digelar di Gedung Sekar Wijaya Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (13/5/2018).
Putra ketiga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purnawirawan TNI AM Hendropriyono itu terpilih secara aklamasi, dari tujuh calon yang mencuat sebelumnya, enam di antaranya yakni Halida Hatta, Haris Sudarno, Sunan Kalijaga, Kartosuwirjo, Ganang Sudirman dan Dominggus Mandacan tidak memenuhi syarat yang spesifik, sehingga hanya calon Diaz Hendropriyono yang memenuhi syarat.
Semua peserta kongres memberikan tanda persetujuan. Pimpinan sidang Rully Sukarta pun mengatur hasil musyawarah mufakat tersebut, sehingga Diaz akhirnya resmi menggantikan ayahnya Hendropriyono selaku Ketum PKPI sebelumnya.
Acara selanjutnya penyerahan pataka PKPI dari salah satu pendiri PKPI, Jenderal Purnawirawan TNI Try Sutrisno kepada Diaz selaku ketua umum baru.
“Berat memang saya terimah amanah ini, tapi dengan kerjasama seluruh elemen partai saya yakin kita bisa memenangkan pertempuran di Pemilu 2019 nanti,” tegas Diaz.
Terpilihnya Diaz mendapat apresiasi dari kader PKPI di daerah seperti yang diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Endri Irawan SH, menurutnya Diaz cocok untuk menakhodai PKPI 5 Tahun ke depan.
“Kita sangat mengapresiasi atas terpilihnya Bung Diaz secara aklamasi menjadi Ketum PKPI, karena sudah saatnya PKPI dipimpin anak muda, dan saya yakin ini sangat ampuh untuk membidik pemilih dari kalangan anak muda Zaman Now pada pemilu 2019 mendatang, “ungkap Endri.
Ditambahkannya, terpilihnya Diaz bukan karena aji mumpung karena nama besar ayahnya, tetapi Diaz memang sosok yang pantas mendapatkan jabatan tersebut, sebab meski ditakdirkan menjadi anak petinggi intelijen di Indonesia, bukan berarti Diaz Faizal Malik Hendropriyono bisa berleha-leha tanpa perjuangan.
Anak ketiga Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) era Presiden Megawati, Jenderal TNI Abdullah Makhmud Hendropriyono (AM Hendropriyono), merupakan sosok anak muda yang memiliki talenta dan segudang prestasi.
Diaz lulusan Lemhannas PPRA 49 (2013) dan pemegang Master of Public Administration (Virginia Tech, USA), Diaz juga terdaftar sebagai kandidat Doktor (PhD) bidang Administrasi Negara di Center of Public Administration and Policy (Virginia Tech, USA, Diaz juga perna bekerja sebagai konsultan politik (lobbying firm) di Amerika Washington DC.
Awalnya Diaz memulai karir di sebuah majalah mingguan di Jakarta. Pengalaman di media tersebut, membuatnya lihai menuangkan pikirannya menjadi jurnal. Puluhan tulisannya telah diterbitkan di berbagai media di Tanah Air.
Ia juga pernah menjadi asisten penjualan PT KIA Otomotif Indonesia, menjadi Direktur PT Ulam Sari Samudra, Direktur Pengembangan Bisnis PT Benua Etam Coal hingga Direktur Operasi PT Andalusia Andrawina.
Pada 2015, Diaz diangkat menjadi Komisaris PT Telkomsel Selanjutnya Diaz sempat menjabat Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara dan Staf Khusus Bidang Intelijen Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, terakhir dipercaya sebagai staf khusus presiden. (***)