Gandeng KSM Cibodas, SMAN 1 Banjar Ajarkan Siswa Kelola Sampah

BANJAR, BBCom – Program Adiwiyata adalah salah satu Program bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan asri, sehingga akan tercipta kondisi lingkungan yang baik buat pembelajaran, lewat penyadaran sejak dini pula sehingga seluruh warga yang ada di lingkungan sekolah akan turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan dan pembangunan berkelanjutan. sehingga akan tercipta Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL).

Seperti yang sudah di terapkan di SMAN 1 BANJAR dengan menggandeng KSM Cibodas lewat pelaksanaan kegiatan eskul dengan melakukan pembinaan tentang pemahaman pemanfaatan sampah serta penaggulangan sejak dini,sehingga sampah tersebut nantinya di kelola menjadi pupuk organik,lewat Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) maka akan tercipta sekolah yang sehat.

Seperti yang di jelaskan Undayah sebagai ketua sekaligus kordinator SBL SMAN1Banjar dia menjelaskan tujuan dari kegitan pelaksanaan eskul menurut dia ini adalah merupakan program pelaksanan sekolah rujukan diantaranya Sekolah berbudaya lingkungan.

“Jadi kita mencoba memberikan pemahaman bertujuan supaya para siswa/siswi memiliki pengetahuan tentang kepedulian terhadap lingkungan kebetulan di SMAN1 ada potensi sehingga kami menggadeng KSM Cibodas lewat TPS 3R nya dalam mengelola sampah menjadi kompos,” Jelas nya, Rabu (17/10), kepada BBCom di sela sela kegitan.

Sekolah berbudaya lingkungan yang sudah berjalan dari tahun 2019 ini,SMAN1 Banjar juga berhasil meraih berbagai prestasi, diantaranya juara 2 Provinsi Sekolah berbudaya lingkungan, masuk kategori penilaian Adiwiyata Nasional, serta di tawari sebagai Adiwiyata Mandiri, yang akan membina sekolah sekolah berbudaya lingkungan.

Agung Ramadan Siswa kelas XII IPA I sangat antusias dengan kegitan ini,menurut di cukup bagus kegiatan ini jadi seluruh siswa/siswi harus paham akan pentingnya menjaga kebersihan sekolah ,apalagi lewat kegiatan ini dia bisa menambah pengetahuan tentang pemanfaatan sampah menjadi pupuk compos.

“Bagus lah kegitan ini jadi kita sebagai siswa bisa tahu dan juga paham bagaimana cara memanfaat kan sampah sehingga di olah menjadi pupuk compos,kebetulan di sekolah kami juga ada tempat khusus pengelolaan sampah menjadi pupuk compos,” ungkapnya.

Dia juga segabai siswa berharap pengetahuan ini bukan hanya satu kelas saja tapi semua siswa/siswi SMAN1 perlu mengetahui dan belajar bagaimana memanfaatkan sampah menjadi pupuk compos,sehingga akan tercipta lingkungan sehat dan bersih. (PR/Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *