Disdik Jabar Terus Tingkatkan Peserta Didik Sekolah Terbuka

BANDUNG BBCom-SMAN 24 Kota Bandung sebagai sekolah induk terbuka, melaksanakan launching Masa Orientasi Pembelajar Jarak Jauh (MOPJJ), Kamis (5/10) bagi 30 siswa SMAN 24 terbukanya. Diresmikan oleh Kepala BP-3 Wilayah 4, Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd., kegiatan berlangsung di kampus yang beralamat di Jalan A.H. Nasution No. 27, Pasirendah, Ujungberung.

Kegiatannya dihadiri oleh Uu Rumana sebagai tokoh masyarakat dan juga mantan dewan pendidikan di sekolah tersebut; Camat Ujungberung, Lurah, Dra. Hj. Dedeh Suatini, M.M.Pd., Drs. Iwan Setiawan sebagai kepala SMAN 24 Kota Bandung menuturkan, SMAN 24 Kota Bandung, mendukung penuh semua kegiatan sekolah terbuka di sekolah yang dipimpinnya. Apalagi, tutur Iwan, kini Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, melalui Disdik Jabar yang dikepalai Ahmad Hadadi,  sedang gencar-gencarnya mencanangkan target 100.000 peserta sekolah terbuka SMA/SMK untuk menaikan APK Jabar yang kini 67 % menjadi 90 %.

Menurut Iwan, pelaksanaan sekolah terbuka merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah Jawa Barat kepada seluruh lapisan masyarakat kecil, agar dapat mengenyam pendidikan tingkat menengah SMA/SMK.

Peserta didik untuk sekolah terbuka di SMAN 24 Kota Bandung umumnya berusia 16 sampai dengan 21 tahun. Secara status ada yang sudah menikah, bekerja, dll.  Syaratnya memiliki ijazah SMP tidak lebih dari lima tahun setelah lulus, selain itu memiliki KTP Jawa Barat. Gratis tidak dipungut biaya.

Model pembelajarannya ada dua cara, yaitu pembelajaran mandiri dan tatap muka.

Untuk pembelajaran mandiri para siswa akan diberikan modul atau BSE (buku berbasis elektronik) untuk 16 mata pelajaran. Nantinya para siswa belajar di rumahnya masing-masing dari Senin sampai Kamis. Sedangkan untuk pembelajaran tatap muka, rencananya untuk awal bulan akan dilaksanakan di Kampus SMAN 24 Kota Bandung, dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu.

“Inshaa Allah akan ada 16 guru bina, yang nantinya mengajar tatap muka. Rencananya dilaksanakan pada 7 Oktober 2017. Secara kompetensi guru yang mengajarnya memiliki ijazah S-1 dan S-2 dengan kualitas yang baik . Selain pembelajaran dalam bentuk modul dan tatap muka, ada pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan menggunakan tablet atau hp android, karena tadi saya lihat pada umumnya para siswa sudah memilikinya,” jelas Iwan.

Pada kegiatan pembelajaran secara tatap muka, TKB (Tempat Kegiatan Belajar)-nya untuk bulanan akan dilaksanakan di SMAN 24, agar para siswa terbuka merasa sebagai bagian dari warga SMAN 24.

“Ke depannya untuk pembelajaran TKB akan dimusyawarahkan apa akan dilaksanakan di Aula Kelurahan Jateéndah atau Cigending, nanti bergantung pada kesepakatan para siswanya atau tetap di Kampus SMAN 24 Kota Bandung. Untuk waktunya dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00,” ujar Iwan.

Melihat dari jumlahnya, rencananya SMAN 24 terbuka akan terus menambah siswa didiknya.

“Sebetulnya jumlah siswa di SMAN 24 terbuka akan terus bertambah. Rencananya 1.100 siswa reguler yang ada di SMAN 24 Kota Bandung akan menginformasikan mengajak tetangga atau saudaranya yang belum melanjutkan ke jenjang SMA/SMK, agar mendafftar ke SMAN 24 terbuka. Pendaftarannya sampai ahir Oktober 2017.

Dengan demikian, mudah-mudahan banyak yang bergabung lagi, sehingga dapat membantu raihan target 100.000 siswa SMA/SMK terbuka di Jawa Barat,” ujar Kepala SMAN 24 Bandung.

Secara perlakuan, kepala sekolah yang pernah memimpin di SMAN 18 Kota Bandung ini menyatakan tidak akan membedakan perlakuan terhadap siswa SMAN 24 terbuka, fasilitas yang didapat hampir sama. Boleh menggunakan semua fasilitas yang ada di sekolah.

“Nantinya para siswa SMAN 24 terbuka akan memiliki kartu pelajar. Dengan adanya kartu pelajar, nantinya bisa digunakan untuk meminjam buku perpustakaan. Selain itu, boleh mengikuti ektrajurikuler yang ada sekolah,” ucapnya.

Setelah lulus pun mereka akan mendapat ijazah yang sama dengan siswa regular, ditandatangani oleh kepala sekolah yang sama. Ijazahnya pun bisa digunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, akmil, akpol, malah bisa juga untuk melamar kerja.

Tujuan dari pendidikan sekolah terbuka, selain untuk meningkatkan APK di Jawa Barat, untuk meningkatkan kesejahteraan. Maka dari itu pemerintah Jawa Barat konsen melalui Disdik Jabar, yang dipimpin Ahmad Hadadi, menyelenggaraan SMA/SMK terbuka secara gratis dan masif. (***)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *