BANDUNG | BBCOM | Untuk mendukung pendidikan, ada yang lebih penting selain pembangunan gedung dan fasilitas belajar, yakni kesiapan sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Sekolah Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Wikan Sakarinto.
“Bukan hanya bangunan atau alat, tetapi lebih ke sumber daya manusianya dulu. Jadi, SDM itu kata kuncinya,” tutur Wikan saat merujuk Dies Natalies ke-44 Polman Bandung, sekaligus penandatanganan kerja sama di Lapangan Rekawanawaluya Polman Bandung, Jln. Kanayakan No. 21, Kota Bandung, Kamis (25/3/2021).
Wikan menuturkan, Tenaga Pendidik harus berani membuat terobosan serta mampu mengayuh kerja sama dengan industri dan membawa proyek nyata ke kampus. “Jadi, pembelajaran itu ibarat permainan. Anak-anak akan belajar dengan bakat dan semangat mereka secara total,” ujarnya.
Dengan SDM seperti itu, Wikan meyakini akan mampu mengembangkan sekolah menengah kejuruan (SMK) serta Polman Bandung kampus dua yang akan didirikan di Majalengka nanti. “Sehingga, para pelajar ini mampu menjemput masa depan dan dipenuhi lulusan yang kompeten dan kompetitif,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. Gubernur menjelaskan, di masa Indonesia emas pada 2045 nanti, bangsa Indonesia akan maju kalau SDM-nya kompetitif dan produktif.
“Kami sangat peduli dengan pengembangan SDM. Pembangunan infrastruktur di Jabar jika tidak dibarengi SDM yang relevan, kami khawatir mereka tidak bisa ikut sebagai mesin pembangunan,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Gubernur sangat mendukung pengembangan SMK dan perguruan tinggi vokasi yang dimanifestasikan dalam pembangunan kampus dua Polman Bandung di Majalengka.
“Sehingga, saat nanti sudah lulus dan Rebana Metropolitan datang, insya Allah kita bisa menjadi bangsa yang siap 25 tahun ke depan,” pungkasnya. (ms/us)