Bupati Bandung Terima Curhatan Aparatur Desa Lamajang di Acara Rembug Bedas

KAB. BANDUNG | BBCOM | Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna menerima curhatan dari aparatur Desa Lamajang dan sejumlah warga yang hadir saat pelaksanaan Rembug Bedas (riungan sareng masyarakat Kabupaten Bandung Bedas) di Aula Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Jumat (9/6/2023).

Bupati Bandung langsung merespon apa yang menjadi curhatan aparatur desa setempat dan warga lainnya . Terkait dengan aspirasi aparatur desa dan warga tersebut, mengenai adanya jalan yang rusak di Desa Lamajang.Pihaknya akan segera dilakukan perbaikan dan pemeliharaan dengan cara tutup lobang.

“Saya pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Lamajang, bisa bersilaturahmi dengan masyarakat melalui kegiatan Rembug Bedas,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga Bandung mengungkapkan 13 program prioritasnya. Bupati pun menyikapi aspirasi warga terkait dengan harapannya pemekaran Desa Lamajang.
“Saya tak keberatan, selama aspirasi masyarakat dan berdasarkan Undang- Undang. Pemekaran desa terlebih dulu harus ada kajian akademisi,” katanya.

Menurutnya, mengingat saat ini persiapan Pemilu 2024, sehingga pemekaran desa untuk sementara ditunda dulu, karena saat ini fokus tahapan persiapan Pemilu. “Supaya tidak mengganggu tahapan pemilu yang dilaksanakan KPU. Nanti setelah pemilu diproses pemekaran desa. Apalagi nanti Desa Lamajang pada 11 Oktober 2023 mendatang akan melaksanakan Pilkades serentak,” katanya.

Bupati menyebutkan pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Bandung itu sebanyak 22 desa yang tersebar di 16 kecamatan. “Dalam pelaksanaan Pilkades serentak saya meminta agar tetap menjaga kekeluargaan dan kondusifitas,” ujarnya.

Dadang mengungkapkan bahwa di Kabupaten Bandung tercatat sebanyak 75.000 kader PKK, dan di.antaranya baru 20 kader PKK di setiap desa yang mendapatkan uang insentif.
“Kita berusaha semaksimal mungkin untuk keberlangsungan desa dan siap melanjutkan program untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.

Bupati pun menjelaskan bahwa Pemkab Bandung memberikan pelayanan optimal kepada 3.458 marbot, dengan pemberian insentifnya dari zakat profesi para ASN Kabupaten Bandung. Selain itu memberikan pelayanan kepada 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun.
“Sudah ada 248 orang guru ngaji yang meninggal. Setiap guru ngaji yang meninggal, ahli warisnya mendapatkan Rp 42 juta, dan sampai saat ini sudah sebesar Rp 10,2 miliar anggaran yang sudah dikeluarkan,” pungkasnya.(uden)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *