Bupati Bandung Hadiri Milad ke-23 Ponpes Wahdatut Tauhid Majalaya

KAB. BANDUNG | BBCOM | Bupati Bandung Dr. H.M.Dadang Supriatna didampingi Bagian Kesra, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung H.M. Adjat Sudrajat, bersama Camat Majalaya Gugum Gumilar, menghadiri acara rangkaian kegiatan Milad ke-23 Pondok Pesantren Wahdatut Tauhid. 

Diacara tersebut tampak hadir pula  Danramil 2404/Majalaya Kapten Inf Ujang Mulyana, Kapolsek Majalaya Kompol Aep Suhendi, tokoh agama, para santri dan santr iwati Pondok Pesantren Wahdatut Tauhid, serta tamu undangan lainya di Jalan SGB Desa Majasetra Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Sabtu (25/2/23). 


Dalam kesempatan itu, Bupati juga   meninjau langsung pelayanan kesehatan gratis yang diinisiasi pihak pesantren bekerjasama dengan Puskesmas Majalaya. Selain melaksanakan kegiatan donor darah yang melibatkan Persaudaraan Donor Darah Majalaya (PDDM) dan PMI Kota Bandung. Selain itu Bupati Dadang Supriatna  turut meninjau lokasi usaha mikro kecil dan menengah produksi pakaian busana muslim yang ada di lingkungan pesantren. 

Bupati Dadang Supriatna didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Wahdatut Tauhid dan jajaran Forkopimcam Majalaya berharap kegiatan Milad yang dilaksanakan selama empat hari ini bisa berjalan dengan baik. 

“Dalam Milad ke-23 ini berharap semakin barokah. Semakin Bedas, bisa menciptakan santriwan dan santriwati soleh untuk terus bersinergi dan berjuang guna mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung Bedas,” katanya.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap melalui pendidikan keagamaan di lingkungan pesantren tersebut dapat menciptakan anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah. “Memang untuk menciptakan anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah tak mudah,” ucapnya.

Bupati Bandung juga berusaha untuk terus mendorong anak-anak yang masih duduk di SD dan SMP untuk mengikuti pendidikan keagamaan. “Belajar keagamaan itu sangat penting, terutama bagi anak-anak yang duduk di SD dan SMP untuk memiliki nilai-nilai agama. Tanpa agama tak sempurna,” ujarnya.

Di lingkungan pesantren ini, Bupati Bandung mensosialisasikan program Besti (Beasiswa Ti Bupati). Menurutnya, Program Besti  sudah dibuka sejak 6 Februari 2023 lalu, hingga saat ini sudah ada sebanyak 1.580 orang yang daftar.  “Jatahnya 125 orang. Syaratnya, di antaranya harus hafid Alquran minimal 1 juz. Program Besti ini untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah,” ujarnya.

Disela-sela kunjungannya tersebut, Bupati Bandung berencana untuk memberikan bantuan mebeler untuk SMP Wahdatut Tauhid. Menurutnya, Pemkab Bandung telah memprogramkan bantuan untuk 125 Madrasah Ibtidaiyah dengan anggaran Rp 7,5 miliar. 

“Hal ini untuk kebutuhan saran pendidikan bidang keagamaan, walaupun kewenangannya di  Kementerian Agama. Tapi kita tetap peduli pada sarana pendidikan,” ujarnya. 

Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan setelah 21 bulan menjabat Bupati Bandung, dirinya sudah merealisasikan janji saat kampanyenya, yaitu memberikan insentif guru ngaji kepada 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar. Selain diberikan uang insentif Rp 350.000/orang, juga mendapatkan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. 

“BPJS ini manfaatnya disaat kecelakaan atau sakit dikaper oleh BPJS. Termasuk disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta. Sudah tiga tahun berturut turut, selain jaminan kematian Rp 42 juta, plus Rp 174 juta untuk sekolah anak anaknya,” tuturnya.(uden)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *