BBWS Citanduy Sosialisasi P3TGAI Untuk 90 Kelompok Tani 5 Kabupaten dan Kota

BANJAR BBCom-Kepala Balai BBWS Citanduy Danang Baskoro, mengajak penerima manfaat untuk melaksanakan kegiatan penandatangan dan penarikan 70% dari anggaran P3GTGAI, hal itu dikatakannya saat sosialisasi Penandatangan Perjanjian Kerjasama antara PPK PPS dengan Program Percepatan Tata Guna Air Irigasi ( P3TGAI) tahun 2018.

PPK OP SDA 3 Muhamad Setiadi Akbar ST.MPSDA melalui Pelteknya Sutinggal, mengatakan, program P3TGAI tahun 2018 di berikan kepada 90 kelompok yang tersebar di 5 Kabupaten dan Kota, yakni Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran (27/3)

Ia berharap, program P3TGAI ini bisa memberikan peningkatan untuk tata guna air yang mana nantinya para petani yang hanya mengandalkan sawah tadah hujan bisa menjadi sawah teknis sehingga bisa meningkatkan produktifitas pertanian di wilayah pertanian disini

Lebih lanjut Sutinggal mengatakan, untuk anggaran tahun 2018 perkelompok di berikan anggaran   194.000.000, dan hari ini bisa langsung di cairkan 70% jika sudah menandatangani PKS. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dalam kurung waktu 2 bulan dan jika sudah mencapai progres pekerjaan 50% sisanya bisa langsung dicairkan

Ditempat yang sama Uhan Gunara Kepala Desa di kabupaten Ciamis tepatnya desa Sindang Asih kecamatan Banjarsari yang datang mewakili Kelompok Tani Kendal mengatakan, bahwa program tersebut sangat membantu, menurutnya, saya mewakili kelompok tani Kendal di desa Sindang Asih kecamatan Banjarsari yang kebetulan untuk Kecamatan Banjarsari mendapatkan 5 titik pekerjaan

“Wilayah desa kami merupakan wilayah pertanian, lahan pertanian yang ada mencapai 300h, kami harapkan program tersebut bisa membantu peningkatan pendapatan para pertanian di wilayah kami ” katanya

Sementara menurut Kepala Desa Karyamukti Yosep Firmansyah menanggapi kegiatan tersebut merupakan langkah  positif  “Program ini salah kegiatan untuk mempercepat pembangunan, mudah-mudahan tidak cuma beberapa Desa saja terutama Desa – Desa yang lahan pertaniaannya luas pasti membutuhkan pembangunan” pungkasnya. (Dede Supriadi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *